Dewa Umat

Dewa Umat-Photo: istimewa-Gus munir

Bagaimana dengan ''masa jabatan'' pengurus sementara yang dianggap sudah habis?

"Sebenarnya ada klausul bisa diperpanjang. Asal semua pihak punya niat baik," katanya.

Saya pun menghubungi Pepeng dan Tjong Ping.

Kepada Pepeng saya bertanya: "Mengapa Anda tidak mau tampil sebagai pemimpin baru kelenteng Tuban? Anda kan bisa diterima semua pihak," kata saya.

BACA JUGA:Vivo X200 FE Dijadwalkan Meluncur 10 Juli 2025, Bawa Fitur Premium dalam Desain Kompak

BACA JUGA:Vivo V40 5G, Kamera Zeiss Setajam DSLR, Layar Terang, dan Harga Terjangkau

"Saya ini Katolik," ujar Pepeng.

Tjong Ping tidak akan bisa mendapat persetujuan dari Kementerian Agama. Tjong Ping dianggap bagian dari pertengkaran.

Di Islam, bentuk yayasan juga sering menjadi persoalan. Banyak yang dianggap menjadi milik pribadi pengurusnya. Di Islam belakangan ada jalan keluar yang sangat baik: badan wakaf.

Tentu saya tidak tahu apakah ada sejenis badan wakaf di Konghucu.

Yang jelas semua kelenteng itu berdewa. Khusus kelenteng Tuban dewanya luar biasa terkenal: sampai didatangi ribuan orang dari berbagai penjuru Nusantara.

BACA JUGA:Vivo Y29 Resmi Baterai Tahan 3 Hari dan Kamera 50MP, Harganya Cuma Rp2 Jutaan!

BACA JUGA:Vivo Y29, Baterai Super Besar, Fitur Mewah, Harga Tetap Bersahabat

Baru kali ini keterkenalan dewanya dikalahkan oleh keributannya. Baru di Tuban dewa "dikalahkan" oleh umatnya.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan