Lutfy Azizah

Lutfy Azizah foto bersama Keluarga Zendo Tulungagung.-Foto: Disway-Gus munir
Anak Lutfy kini sudah besar. Sudah SMP. Ibunyi meninggal lima tahun lalu. Kanker payudara sang ibu tidak tertolong. RS di Tulungagung tidak bisa menangani. Lutfy kirim ibunda ke RS Baptis di Kediri. Dua minggu di situ meninggal dunia.
BACA JUGA:Ikonik di Kota Nanas Dibangun Ulang
BACA JUGA:Janji Bakal Panggil Pihak Perusahaan Pencemaran Limbah
Ayah? "Ayah meninggal saat saya masih SD. Beliau guru honorer. Lalu jadi sopir," ujar Lutfy.
Lutfy sendiri tamat SMAN 1 Tulungagung. Lalu kuliah di perguruan tinggi agama Islam Muhammadiyah, Tulungagung: jurusan pendidikan agama Islam.
Zendo lahir dari rahim penderitaan seorang wanita biasa. Dia bukan wanita biasa. Zendo sedang dikembangkan ke seluruh Indonesia. Di depannya ada raksasa-raksasa dunia.
Ke depan Zendo akan tetap berpusat di Tulungagung. Lutfy pun sampai kini tetap tinggal di sana. Zendo berangkat dari niat mengabdi. Tidak akan ada kamus bakar uang di Zendo.
BACA JUGA:Perjuangkan Pendidikan Gratis bagi
BACA JUGA:Komitmen Kuat Menuju Bisnis Berkelanjutan
Yang lain bakar uang untuk mendapat semangat. Zendo bakar semangat untuk dapat uang. (Dahlan Iskan)