Memihak Rubil

Dahlan Iskan ketika menikmati nonton Indy 500 di Indiana Polis, Minggu 25 Mei 2025. -Foto: Disway-Gus munir
Di Indy 500 saya hanya bisa melihat bayangan kabur sebuah mobil yang melesat cepat. Warna mobil sudah tidak begitu jelas. Apalagi warna helm pembalapnya.
Maka yang kami tonton adalah suara deru mobilnya. Untuk posisi pembalap harus lihat layar lebar. Sama-sama menonton di layar kenapa tidak menonton di rumah saja.
BACA JUGA:Waspadai Gejala Diabetes dari Perubahan pada Kulit
BACA JUGA:Ketoasidosis Diabetik, Komplikasi Berbahaya yang Perlu Diwaspadai Penderita Diabetes
Tidak begitu. Dengan hadir di speedway yang dilihat tidak hanya mobil balap. Bahkan lebih dari sekadar melihat. Ada unsur menikmati. Ada penghayatan total yang tidak akan ditemukan di depan TV. Apalagi kalau di rumah harus berebut remote control dengan istri.
Begitu banyak yang bisa ditonton selain balapannya. Ini seperti pesta rakyat. Begitu banyak yang sepanjang perlombaan hanya berbaring di rumput. Menggelar kain. Membuka kursi lipat.
Penonton Indy500 membawa rumah mobil dan berkemah di sekitar mobil.
Makanan apa saja ada di sebelah mereka. Juga aneka minuman. Anak-anak mereka sibuk lomba permainan anak antara mereka sendiri.
Tontonan lain adalah pameran mobil. Resto aneka makanan. Banyak juga pameran pakaian: di toko maupun di tubuh-tubuh mereka. Yang di toko kalah menarik dengan yang mereka kenakan. Ada yang pakai baju motif bendera Amerika. Ada yang hampir tidak pakai baju sama sekali.
BACA JUGA:Mitos dan Fakta Luka pada Penderita Diabetes: Cara Tepat Merawat dan Mencegahnya
BACA JUGA:Mengenali Tanda-Tanda Diabetes Tipe 2
Di resto banyak ayam goreng paha dan dada. Di seputar arena banyak paha dan dada beneran. Padahal udara agak dingin. Semua itu bisa membuat mata menjadi hangat.
Semula saya tidak tahu dari mana datangnya angka 500 di belakang Indy 500 itu. Ternyata balapan mobil ini menempuh jarak 500 mil. Berarti 800 km. Melebihi Surabaya-Jakarta lewat tol. Bayangankan jarak sejauh itu bisa diselesaikan 2,5 jam.
Tahun ini, Anda sudah tahu: juaranya Alex Palou. Orang Barcelona. Umur 28 tahun. Punya anak satu: umur 16 bulan.
Setelah upacara penyerahan piala, Palou menggendong anaknya ke tempat ritual legendaris: mencium garis finis. Bersujud di situ. Ia juga minta anak mungilnya ikut mencium garis finis itu.