Mbappe Sebut Indonesia, Langsung Jadi Perhatian Dunia

Akar dari semua kegagalan itu jelas—manajemen federasi yang carut-marut, keputusan yang tak terarah, pembinaan minim, dan struktur yang lebih mirip drama ketimbang organisasi profesional.

Namun, semua mulai berubah.

Kini kita menyaksikan era baru. Meskipun posisi Indonesia dalam ranking FIFA adalah yang terendah di antara peserta babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, hal itu tak membuat mental para pemain ciut.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Kurban: Jenis Hewan, Syarat, dan Penerimanya

BACA JUGA:Covid Muncul Lagi dengan Varian Baru

Mereka justru menunjukkan nyali besar, meskipun harus tergabung di "grup neraka" bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain.

Banyak yang pesimistis—beberapa bahkan menyebut Indonesia hanya akan jadi pelengkap. Tapi semua berubah saat pertandingan dimulai.

Timnas Garuda membuktikan diri mampu bersaing. Arab Saudi dibuat kerepotan, Bahrain dilawan penuh percaya diri di Gelora Bung Karno. Dunia pun mulai memperhatikan.

Salah satu media olahraga terkemuka, ESPN, menyebut bahwa Indonesia kini adalah kekuatan baru di Asia.

BACA JUGA:Diabetes Bisa Sembuh? Fakta dan Cara Mengelolanya dengan Tepat

BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 dengan Mudah

Dalam laporan mereka, ESPN menyoroti perubahan signifikan dalam skuad Indonesia. Sekitar 80% pemain kini bermain di liga luar negeri, dari Eropa hingga Amerika, menunjukkan peningkatan kualitas dan eksposur yang luar biasa.

Tak heran jika media internasional kini rutin menyoroti Indonesia sebagai satu-satunya wakil ASEAN di ronde ketiga.

Bahkan FIFA pun ikut menunjukkan atensi. Akun Instagram resmi mereka beberapa kali mengangkat konten tentang Timnas Indonesia—bukan sekadar formalitas, tapi sebagai simbol pengakuan.

Salah satu gebrakan besar dari PSSI adalah menunjuk Simon Tahamata sebagai kepala tim scouting nasional.