PLN Enjiniring Gaet EPPEI Tiongkok, Perkuat Teknologi dan SDM Hadapi Transisi Energi

PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT PLN Enjiniring, menjalin kolaborasi strategis dengan institusi enjiniring energi terkemuka asal Tiongkok, China Electric Power Planning & Engineering Institute Co., Ltd. (EPPEI). -Photo: istimewa-Eris
JAKARTA — PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT PLN Enjiniring, menjalin kolaborasi strategis dengan institusi enjiniring energi terkemuka asal Tiongkok, China Electric Power Planning & Engineering Institute Co., Ltd.
(EPPEI). Langkah ini merupakan upaya konkret PLN dalam memperkuat kapasitas ketenagalistrikan nasional dan mempercepat transisi menuju energi bersih.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah dan Deputy Director EPPEI Wang Shunchao dilaksanakan di Jakarta, Jumat (9/5). Sinergi lintas negara ini menandai langkah baru dalam penguatan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) di sektor energi Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kerja sama ini merupakan bagian dari strategi besar PLN Group dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. PLN terus mengambil peran sebagai motor penggerak transformasi energi, dengan fokus pada pengembangan pembangkit berbasis EBT dan efisiensi teknologi, ujarnya.
BACA JUGA:Tuntaskan Sertifikasi Tanah Wakaf, Menteri Nusron Gandeng DMI
BACA JUGA:Pengemudi Ojol dan Kurir Online Wajib Dapat Jaminan Sosial
Lebih lanjut, Darmawan menyebut bahwa Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ke depan akan mengedepankan porsi besar energi baru terbarukan. Karena itu, kolaborasi dengan mitra global seperti EPPEI dinilai krusial untuk memastikan adopsi teknologi modern dan berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya memperkuat infrastruktur kelistrikan nasional, namun juga membangun kapasitas internal PLN Enjiniring sebagai center of excellence di bidang enjiniring ketenagalistrikan. Kolaborasi ini menjadi katalis bagi pertukaran pengetahuan, pelatihan teknis, hingga penyusunan dokumen enjiniring bersama, jelasnya.
Salah satu fokus utama adalah strategi flexible generation dan system planning yang mampu mendukung peningkatan penetrasi energi terbarukan variabel (VRE). Tim kerja gabungan akan dibentuk untuk pelaksanaan knowledge sharing, benchmarking, serta pengembangan solusi adaptif di sektor energi.
Chairani menambahkan, kolaborasi internasional merupakan bagian dari transformasi PLN Enjiniring untuk menjadi engineering partner of choice dalam pembangunan infrastruktur energi modern, andal, dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Shabrina Leanor Juara Indonesian Idol XIII, Persembahkan Kemenangan untuk Sang Nenek
BACA JUGA:Lagu Band Sukatani “Tumbal Proyek” Jadi Soundtrack Film Angkara Murka
Dukungan juga datang dari Chairman China Energy Engineering Corporation (CEEC), Lyu Zexiang. Ia menilai kerja sama ini sebagai peluang besar bagi kedua belah pihak. Kami berkomitmen mengerahkan para ahli terbaik untuk menciptakan solusi energi yang efisien, aman, dan ramah lingkungan, termasuk dalam teknologi penyimpanan energi dan baterai berkelanjutan, ungkap Lyu.
Dengan terjalinnya kemitraan strategis ini, PLN Enjiniring menegaskan posisinya sebagai pemain kunci dalam pembangunan ekosistem energi nasional yang tangguh dan siap menghadapi tantangan global.