Raup Uang dari Hasil tanaman Perkarangan Rumah

Petani di kawasan Km 10, Kelurahan Handayani, Kecamatan Talang Ubi, PALI ini kini beromzet Rp3,5 juta sekali panen.-Photo: istimewa-Eris
PALI - Di tengah geliat urbanisasi dan kenaikan harga bahan pangan, ada kisah inspiratif yang tumbuh subur dari pekarangan rumah di Km 10, Kelurahan Handayani, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Nurhayani, ibu rumah tangga membuktikan halaman rumah tak hanya bisa menghijaukan mata, tapi juga menghidupi dapur.
Petani di kawasan Km 10, Kelurahan Handayani, Kecamatan Talang Ubi, PALI ini kini beromzet Rp3,5 juta sekali panen.
Pertanian dengan sistem hidroponik menjadi inspirasi bagi masyarakat yang ingin mengembangkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
BACA JUGA:Musorkab KONI Banyuasin Tertunda
BACA JUGA:Manfaat Minum Air Hangat Setelah Makan yang Jarang Diketahui
Bermodal 100 paralon pipa 3 inci, Nurhayani mengaku bisa mendapat cuan Rp3,5 juta per 20 hari. Dia mengembangkan tanaman seledri, dengan sistem hidroponik.
"Satu paralon, ini angkutan panennya 10 kilogram, saya punya 100 paralon. Satu kg seledri harganya Rp3.500, untuk satu paralon bisa dapat Rp350.000," katanya.
Diakuinya, pertanian dengan sistem hidroponik memang cukup mudah diterapkan, namun tentunya setiap sistem memiliki kendala masing-masing.
Sistem hidroponik yang digunakan Nurhayani memang memiliki tantangan terutama ketergantungan pada pompa air. Kalau mati lampu, tanaman bisa layu karena sirkulasinya berhenti, ujarnya.
BACA JUGA:Cara Tepat Pakai Bedak agar Makeup Tahan Lama
BACA JUGA:Resep Souffle Pancake Jepang Super Fluffy, Cuma Pakai Teflon!
Tapi dia tak menyerah. Karena sudah tahu cara mengantisipasi dan mengatur waktu agar tanaman tetap segar hingga panen.
Keunggulan hidroponik adalah efisiensi ruang dan waktu. Tanpa perlu lahan luas, Nurhayani bisa mengolah tanaman dalam skala kecil, namun bernilai ekonomi tinggi.