Teleskop James Webb Konfirmasi Penemuan Eksoplanet Terdingin yang Pernah Ditemukan

Reporter: Agrar |

Editor: Gus Munir |

Senin , 12 May 2025 - 08:03

Planet Raksasa Gas Ini Mengorbit Bintang Mati dari Jarak yang Sangat Dekat -Foto NASA/JPL-Caltech/NASA's Goddard Space Flight Center-Agrar

teleskop james webb konfirmasi penemuan eksoplanet terdingin yang pernah ditemukan                            oku ekspres - penemuan luar biasa kembali datang dari teleskop luar angkasa james webb (jwst). alat observasi canggih milik nasa ini berhasil mengonfirmasi keberadaan eksoplanet terdingin yang pernah diamati secara langsung: wd 1856+534 b.
planet raksasa gas ini mengorbit sangat dekat dengan bintang putih kerdil (white dwarf) bernama wd 1856+534, yang terletak sekitar 80 hingga 81 tahun cahaya dari bumi.
lebih dingin dari eksoplanet mana pun sebelumnya
temperatur rata-rata planet ini mencapai sekitar -125 derajat fahrenheit atau -87 derajat celsius. ini menjadikannya eksoplanet terdingin yang berhasil diamati secara langsung. sebelumnya, rekor dipegang oleh epsilon indi ab dengan suhu sekitar 2°c, jauh lebih hangat dibanding wd 1856+534 b.
planet ini seukuran jupiter, tetapi massanya hampir enam kali lebih besar. yang membuatnya unik, ia mengorbit bintang putih kerdilnya hanya dalam waktu 1,4 hari atau sekitar 34 jam, pada jarak yang sangat dekat: hanya 0,02 satuan astronomi, lebih dekat dibanding jarak merkurius ke matahari.
baca juga:pemkab oku selatan targetkan capaian sbs 100%
baca juga:oku selatan siap raih predikat kabupaten layak anak 2025
bertahan di zona “terlarang”
yang paling mengejutkan para ilmuwan adalah bagaimana planet ini bisa bertahan hidup di apa yang disebut “zona terlarang” – wilayah yang seharusnya tak memungkinkan adanya planet setelah bintang induknya berubah menjadi raksasa merah dan kemudian menjadi putih kerdil.
secara teori, planet sedekat itu seharusnya telah hancur. namun keberadaan wd 1856+534 b menunjukkan bahwa planet-planet gas raksasa ternyata bisa bermigrasi mendekati bintang mati setelah fase destruktif tersebut.
peran krusial jwst
penemuan ini dimungkinkan berkat instrumen inframerah milik jwst, khususnya mid-infrared instrument (miri), yang mampu mendeteksi pancaran panas samar dari planet tersebut.
teknologi ini memungkinkan astronom tidak hanya mengonfirmasi keberadaannya, tetapi juga membedakannya dari objek lain seperti bintang gagal (brown dwarf).
baca juga:ajak siswa-siswi bersihkan sampah di danau ranau
baca juga:faji oku selatan siap tampil di kejuaraan dunia dan jadi tuan rumah kejurnas
konfirmasi ini menjadi tonggak penting dalam studi eksoplanet dan evolusi tata surya, sekaligus memperluas harapan baru dalam pencarian dunia yang mampu mendukung kehidupan setelah kematian bintangnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 13 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan