Bebas Bully

Bebas Bully-Photo: istimewa-Gus munir
Sebagai orang dengan budaya Inggris, kata-kata Carney bersayap penuh makna. Bertolak belakang dengan kalimat-kalimat vulgar yang biasa diucapkan Trump atau Zelenskyy.
Misalnya ketika Carney mengemukakan soal tarif: "Bapak Presiden adalah negosiator ulung. Dalam negosiasi salah satu kuncinya adalah menyusun ketentuan-ketentuan".
Halus. Elegan. Padahal maksudnya: jangan ngawur-ngawuran.
BACA JUGA:Saat Staf Hasto Merasa Ditipu Penyidik KPK Rossa
BACA JUGA:PSG ke Final UCL! Donnarumma: Kepergian Mbappe Bikin Kami Lebih Solid
Lebih jelasnya lagi: di zaman kepresidenan Trump yang pertama dulu kan sudah disepakati perjanjian baru: CUSMA.
Anda sudah tahu apa itu CUSMA. Yakni kesepakatan baru sebagai pengganti perjanjian free trade yang tidak disukai Trump. Carney menghendaki ketentuan-ketentuan dalam CUSMA harus jadi pedoman.
Carney seperti mengingatkan Trump secara elegan bahwa CUSMA dibuat dalam pemerintahannya. Atas inisiatifnya pula.
"It’s fine. It’s there. It’s good. We use it for certain things," akhirnya Trump mengatakan itu.
BACA JUGA:Kalahkan Arsenal, PSG Tantang Inter Milan di Final Liga Champions
BACA JUGA:Mikha Tambayong Ungkap Peran Besar Deva Mahenra di Balik Karier Bermusiknya
Berarti satu ketentuan sudah disepakati. Negosiasi selanjutnya berangkat dari CUSMA. Tinggal mana yang harus diperbaiki.
Intinya, Trump cukup respek terhadap Carney. Trump memuji habis usaha Carney untuk menang di Pemilu. Ia hanya sedikit menyindir kemenangan Carney lantaran diuntungkan oleh kebijakannya.
Trump juga mengatakan tidak akan memanggil Carney sebagai "gubernur negara bagian ke-51" seperti yang ia lakukan terhadap Justin Trudeau, perdana menteri Kanada sebelumnya.
"Sebenarnya sangat, sangat, sangat mudah bagi saya untuk memanggilnya Gubernur Carney. Tapi saya tidak akan melakukan itu," ujar Trump.