Mobil Handphone

BYD Denza bersama anggota Senam Dahlan Iskan. -Foto: Disway-Gus munir
Kian saya memperhatikan itu kian hemat pemakaian listriknya.
Sebenarnya saya tidak perlu memikirkan itu. Waini tidak perlu ada kekhawatiran kehabisan listrik. Di rumah saya ada instalasi charging. Di gubuk dekat Pacet itu juga ada. Bahkan waini di setiap rest area sudah ada colokan mobil listrik. Dari PLN. Atau dari Astra. Kadang ada dua-duanya. Beda dengan dulu.
Tapi tetap menarik untuk terus mendalami cara hidup baru dengan mobil listrik. Saya bertekad tiap hari harus lebih hemat. Dan ternyata bisa.
BACA JUGA:Porak Poranda Dihantam Angin Kencang
BACA JUGA:PAN Bakal Dukung Prabowo tanpa Gibran
Mungkin lomba dengan diri sendiri itu sudah menjadi bagian dari jiwa saya: suka bersaing. Termasuk dengan diri sendiri.
Dulu, sewaktu Pak Iskan sakit keras, saya juga bersaing dengan diri sendiri. Pak Iskan sakit di rumah adik saya di kompleks Perumnas Madiun. Tiap hari saya harus setir mobil sendirian dari Surabaya ke Madiun. Masih pakai Jaguar bensin.
Tiap hari saya baru bisa berangkat pukul 12.00 malam. Yakni setelah Jawa Pos siap masuk ke percetakan. Di hari pertama saya catat: jarak itu perlu saya tempuh berapa lama. Tiga jam. Belum ada jalan tol.
Maka di hari kedua saya bertekad untuk bisa lebih cepat. Pun di hari ketiga dan seterusnya. Dengan bersaing seperti itu saya tidak merasa bosan di perjalanan. Juga bisa menahan kantuk.
BACA JUGA:China Cuekin Kebijakan Tarif Trump
BACA JUGA:Kemenag Wajibkan Petugas dan Jemaah Vaksin Polio
Setelah lebih seminggu akhirnya saya mencapai rekor tercepat: 2,5 jam. Lalu 2 jam 20 menit. Selesai. Ayah saya meninggal dunia.
Membandingkan mobil bensin dan listrik punya kelebihan masing-masing. Pun kelemahannya. Tapi untuk keperluan menambah kecepatan, mobil listrik menang jauh. Apalagi kalau untuk menyalip kendaraan lain. Joss.
Jumat kemarin saya harus ke Lasem. Ada acara ulang tahun dewa yang menjaga klenteng di Lasem. Saya menggunakannya untuk tes mobil listrik yang baru: Denza. Yang penjualannya sudah lebih laris dari Alphard.
Menurut buku, kapasitas listrik Denza bisa untuk 600 km. Jarak Surabaya-Lasem sekitar 200 km. Berarti P/P 400 km. Mestinya cukup.