Apa Saja Hasil Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Tanzania?

Presiden Indonesia, Joko Widodo, menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Tanzania, Samia Suluhu Hassan--

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerja sama antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dengan Otoritas Obat dan Medis Tanzania untuk mempercepat registrasi produk farmasi.

Presiden Jokowi juga mengundang Tanzania untuk berpartisipasi sebagai mitra utama dalam penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum II yang akan diselenggarakan tahun ini, bertujuan untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.

Pada bagian akhir pertemuan, kedua pemimpin membahas isu global, termasuk situasi di Gaza. 

Mereka berbagi posisi yang sama dan berkomitmen untuk berkoordinasi dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.

BACA JUGA:Dukung Palestina, Konten Kreator Fiona Ryan Ditangkap Polisi Inggris, Pengacara HAM Langsung Bertindak

Sementara itu, Presiden Samia menyatakan kunjungan ini sebagai kunjungannya yang pertama ke luar negeri pada tahun 2024, menandai 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tanzania. 

Beliau menekankan bahwa Indonesia telah menjadi sahabat yang kuat bagi Tanzania sejak masa pra-kolonial. Kunjungan ini dianggap sangat signifikan dalam menguatkan hubungan kedua negara.

Tahukah Anda Tanzania?

 Resmi dikenal sebagai Republik Persatuan Tanzania, adalah negara yang terletak di Afrika Timur dan merupakan bagian dari wilayah Danau Besar Afrika.

 Negara ini berbatasan dengan Uganda, Kenya, Samudra Hindia, Mozambik, Malawi, Zambia, Rwanda, Burundi, dan Republik Demokratik Kongo.

 Tanzania terkenal karena memiliki Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika, dan menurut sensus 2022, negara ini memiliki populasi sekitar 62 juta jiwa.

Sejarah Tanzania sangat kaya dan beragam. Wilayah ini adalah salah satu dari sedikit tempat di Bumi yang telah dihuni sejak zaman prasejarah, dengan bukti fosil manusia dan hominid dari zaman Kuarter. 

Salah satu situs penting adalah Ngarai Olduvai di Kawasan Konservasi Ngorongoro, yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan menunjukkan bukti perkembangan teknologi manusia awal.

Penduduk asli Tanzania meliputi suku Hadza dan Sandawe, yang merupakan pemburu-pengumpul. 

Gelombang migrasi awal dari penutur bahasa Kushitik Selatan dan Nilot Selatan telah membentuk komposisi etnik di wilayah ini. 

Tag
Share