7 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan Gen Z di 2025 Agar Hidup Lebih Sehat

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Minggu , 09 Mar 2025 - 15:18

Ilustrasi Gen Z makan junk food -Foto: Freepik/wayhomestudio-Gus munir

7 kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan gen z di 2025 agar hidup lebih sehat                            oku ekspres - di era digital yang terus berkembang pesat, menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi tantangan tersendiri bagi gen z. 
tanpa disadari, banyak kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif dalam jangka panjang.
jika tidak segera diubah, pola hidup yang kurang sehat dapat memicu berbagai masalah, mulai dari stres, obesitas, hingga penyakit kronis. 
oleh karena itu, penting bagi gen z untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka sejak dini.
agar hidup lebih sehat di tahun 2025, berikut tujuh kebiasaan buruk yang perlu segera ditinggalkan:
baca juga:10 kelompok yang sebaiknya tidak berpuasa, waspadai risikonya!
baca juga:manfaat meditasi yang perlu anda coba
1. terlalu lama menatap layar gadget
menatap layar smartphone, laptop, atau tablet dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, serta meningkatkan risiko stres dan kecemasan. 
penggunaan media sosial yang berlebihan juga kerap membuat seseorang merasa tidak cukup baik dibandingkan dengan orang lain.
untuk mengatasinya, batasi waktu penggunaan gadget, aktifkan mode malam untuk mengurangi paparan cahaya biru, dan luangkan waktu untuk aktivitas lain, seperti membaca buku atau berolahraga. 
selain itu, cobalah menerapkan aturan "no screen hour" sebelum tidur agar tubuh lebih rileks dan tidur lebih berkualitas.
baca juga:6 tips ampuh cegah dehidrasi di bulan ramadan
baca juga:10 tips aman penderita diabetes berpuasa gar tetap sehat
2. pola tidur yang tidak teratur
kebiasaan begadang untuk scrolling media sosial atau menonton serial secara maraton dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. 
kurang tidur bisa berdampak pada konsentrasi, suasana hati, dan daya tahan tubuh, sehingga lebih rentan terkena penyakit.
usahakan tidur 7–9 jam setiap malam, hindari konsumsi kafein menjelang tidur, dan ciptakan rutinitas yang mendukung tidur nyenyak. 
terapkan sleep hygiene, seperti menjaga suhu kamar tetap nyaman, menggunakan pencahayaan redup, serta menghindari perangkat elektronik sebelum tidur.
baca juga:tips memilih makanan agar pencernaan aman dan nyaman saat berpuasa
baca juga:bubarkan balap liar di sekitar makam pahlawan
3. mengonsumsi junk food secara berlebihan
makanan cepat saji yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh memang praktis dan lezat, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
agar lebih sehat, mulai beralih ke makanan bergizi seperti buah, sayur, protein berkualitas, dan biji-bijian. 
gunakan prinsip "80/20 rule", di mana 80 persen makanan yang dikonsumsi berasal dari sumber sehat, sementara 20 persen sisanya bisa berupa makanan favorit agar tetap seimbang.
4. melewatkan sarapan
banyak gen z yang terbiasa melewatkan sarapan karena kesibukan atau tidak merasa lapar di pagi hari. 
baca juga:temui gubernur, bahas pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi daerah
baca juga:harga gas lpg 3 kg tembus rp40 ribu
padahal, sarapan berperan penting dalam memberikan energi, meningkatkan fokus, dan menjaga metabolisme tubuh tetap stabil.
untuk menghindari rasa lapar berlebihan di siang hari yang berujung pada konsumsi makanan tidak sehat, pilih menu sarapan yang bergizi seperti oatmeal, telur, smoothie, atau roti gandum. 
jika waktu terbatas, siapkan meal prep sejak malam sebelumnya agar tetap bisa menikmati sarapan sehat tanpa terburu-buru.
5. kurangnya aktivitas fisik
banyak orang menghabiskan waktu dengan duduk terlalu lama, baik untuk belajar, bekerja, maupun bermain gadget. 
baca juga:ramadan jadikan momentum introspeksi diri
baca juga:momen pererat tali silaturahmi dan tingkatkan kepedulian sosial
gaya hidup sedentari ini dapat menyebabkan obesitas, nyeri otot, dan gangguan metabolisme.
cobalah untuk meluangkan waktu minimal 30 menit sehari untuk berolahraga, seperti berjalan kaki, yoga, atau latihan kardio ringan. 
terapkan kebiasaan "movement break", di mana setiap 30–60 menit diselingi dengan peregangan atau aktivitas fisik singkat. 
alternatif lain, pilih naik tangga dibandingkan lift atau berjalan kaki ke tempat tujuan jika memungkinkan.
baca juga:imbau warga hindari balapan liar dan petasan
baca juga:ingatkan teddy-marjito jaga kekompakan pimpin oku
6. mengabaikan kesehatan mental
gen z kerap menghadapi tekanan sosial, akademik, dan pekerjaan yang cukup tinggi, namun banyak yang masih mengabaikan pentingnya kesehatan mental. 
jika tidak ditangani, stres yang berlarut-larut bisa menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan atau depresi.
untuk menjaga keseimbangan mental, cobalah melakukan journaling, meditasi, atau berbicara dengan orang terpercaya. 
jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. selain itu, batasi paparan berita atau informasi negatif yang bisa memicu stres, dan lakukan digital detox secara berkala.
baca juga:mulai surut, warga diimbau waspada banjir susulan
baca juga:preman saham
7. konsumsi kafein berlebihan
minuman berkafein seperti kopi memang dapat meningkatkan energi dan fokus, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan masalah pencernaan. 
selain itu, beberapa minuman berkafein juga mengandung gula tinggi, yang berisiko menyebabkan obesitas dan diabetes.
sebagai alternatif, kurangi asupan kafein dan pilih minuman yang lebih sehat, seperti teh herbal, infused water, atau jus alami. 
terapkan "swap rule", dengan mengganti kopi dengan minuman berkafein rendah seperti matcha atau teh hijau, yang tetap memberikan energi tanpa efek samping berlebihan.
baca juga:tiket pertandingan lawan bahrain habis terjual
baca juga:pemain eredivisie, dean james ungkap alasan gabung timnas indonesia
untuk menjalani hidup yang lebih sehat di 2025, gen z perlu mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ini. 
dengan perubahan kecil namun konsisten, kualitas hidup bisa meningkat secara signifikan. tidak hanya tubuh yang lebih bugar, tetapi juga pikiran yang lebih tenang dan kesehatan mental yang lebih stabil.
kesehatan adalah investasi jangka panjang. mari mulai gaya hidup sehat dari sekarang demi masa depan yang lebih baik!. (*)