10 Kelompok yang Sebaiknya Tidak Berpuasa, Waspadai Risikonya!

Ibu hamil wajib hati-hati untuk menjalankan puasa agar pertumbuhan janin tetap terjaga. -Foto: johnsonsbaby.co.id-Gus munir

Selama kehamilan, tubuh memerlukan kalori, protein, dan vitamin dalam jumlah lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan janin.

Jika ibu hamil berpuasa tanpa pengawasan, ada risiko kekurangan nutrisi yang dapat menghambat perkembangan janin serta menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.

BACA JUGA:Momen Pererat Tali Silaturahmi dan Tingkatkan Kepedulian Sosial

BACA JUGA:Imbau Warga Hindari Balapan Liar dan Petasan

Begitu pula bagi ibu menyusui, asupan makanan yang cukup sangat diperlukan agar produksi ASI tetap optimal. 

Jika asupan kalori dan cairan berkurang, produksi ASI bisa menurun, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatan bayi.

Wanita hamil dan menyusui yang ingin berpuasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Jika muncul tanda-tanda seperti pusing, kelelahan ekstrem, atau produksi ASI berkurang, sebaiknya puasa dihentikan demi kesehatan ibu dan bayi.

BACA JUGA:Ingatkan Teddy-Marjito Jaga Kekompakan Pimpin OKU

BACA JUGA:Mulai Surut, Warga Diimbau Waspada Banjir Susulan

4. Individu dengan Berat Badan Kurang

Orang dengan berat badan di bawah normal atau mengalami kekurangan nutrisi sebaiknya tidak menjalani puasa dalam jangka panjang.

Kurangnya cadangan energi dalam tubuh dapat menyebabkan kehilangan massa otot, kelelahan ekstrem, serta gangguan keseimbangan elektrolit. 

Jika tidak diperhatikan, defisiensi nutrisi yang memburuk bisa berdampak pada sistem metabolisme, daya tahan tubuh, serta kesehatan organ vital.

Sebelum mempertimbangkan puasa, individu dengan berat badan rendah sebaiknya fokus pada pola makan yang kaya nutrisi dan kalori untuk mendukung kesehatan mereka.

Tag
Share