Diet dengan Telur Rebus, Ini Caranya !

Reporter: Dedi Okes |

Editor: Dedi Okes |

Minggu , 15 Oct 2023 - 06:00

diet dengan telur rebus, ini caranya !                            oku ekspres - banyak metode diet tersedia untuk mencapai berat badan ideal, dan salah satu di antaranya adalah diet telur rebus. 
diet ini melibatkan konsumsi telur rebus sebagai sumber utama protein, dipilih karena kandungan protein tinggi, rendah kalori, dan bebas dari kontaminasi bakteri salmonella.
metode diet telur rebus ini melibatkan pembatasan asupan karbohidrat dan kalori untuk mencapai penurunan berat badan yang efektif. 
selain itu, diyakini dapat membantu mempertahankan massa otot meskipun berat badan menurun.
baca juga:kebiasaan bisa bikin iq anak menurun, nomor 5 dan 7 sering dilakukan
cara menjalankan diet telur rebus melibatkan konsumsi telur rebus pada setiap waktu makan, dikombinasikan dengan sayur, buah, dan sumber protein hewani lainnya.
namun, perlu diingat bahwa konsumsi makanan tersebut harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
makanan yang dianjurkan selama diet telur rebus meliputi telur rebus tanpa kuning, sumber protein hewani tanpa lemak, sayuran rendah karbohidrat.
kemudian buah rendah karbohidrat, rempah-rempah, susu rendah lemak, air putih, teh, dan kopi tanpa pemanis buatan. selama diet ini, perlu dihindari camilan di antara waktu makan.
baca juga:5 rekomendasi parfum pria yang disukai wanita
makanan atau minuman yang harus dihindari meliputi susu full cream dan produk olahannya, olahan gandum atau biji-bijian tinggi karbohidrat.
lalu umbi-umbian tinggi karbohidrat, buah tinggi karbohidrat, makanan olahan, daging berlemak, dan minuman berpemanis buatan.
diet telur rebus yang dilakukan dengan benar dapat membantu menurunkan berat badan secara cepat, terutama dengan tambahan rutin berolahraga. 
diet ini fokus pada asupan makanan rendah kalori, mengurangi risiko obesitas, hipertensi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
baca juga:manfaat minum susu bagi tubuh, apa saja?
namun, penting untuk diingat bahwa diet ini tidak sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang, tidak lebih dari 2 minggu, karena dapat berisiko menyebabkan malnutrisi. 
diet ketat jangka panjang juga dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko gangguan sistem pencernaan serta penyakit kardiovaskular.
sebelum memulai diet ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. (*)