Rocket Lab Bersama NASA dan MIT Siapkan Misi Pertama ke Venus pada 2026

Ilustrasi Rocket Lab -Foto via www.technologyreview.com-Agrar

OKU EKSPRES - Rocket Lab, bekerja sama dengan NASA dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), tengah mempersiapkan misi swasta pertama ke Venus yang dijadwalkan meluncur paling cepat pada 2026.

Misi ini bertujuan untuk meneliti atmosfer Venus, khususnya pada ketinggian 45 hingga 65 kilometer, guna mencari tanda-tanda kehidupan mikroba.

Misi ini merupakan bagian dari inisiatif Venus Life Finder yang dipimpin oleh MIT. Wahana yang dikirim akan membawa instrumen ilmiah untuk mendeteksi molekul organik dalam atmosfer Venus.

Meskipun durasi pengumpulan data berlangsung singkat, sekitar tiga hingga lima menit saat probe memasuki atmosfer, informasi yang diperoleh dapat memberikan wawasan penting terkait potensi kehidupan di planet tersebut.

BACA JUGA:OKU Timur Alami Pengurangan Anggaran Hampir Rp120 Miliar

BACA JUGA:Enos Bakal Aplikasikan Ilmu Pembekalan dalam Kebijakan Strategis

Rocket Lab akan menggunakan wahana Photon sebagai kendaraan pengantar probe atmosfer. Photon dirancang untuk misi antarplanet dengan sistem elektronik tahan radiasi serta sistem propulsi yang andal.

Sementara itu, probe akan dilindungi oleh teknologi pelindung panas dari NASA, yakni Heatshield for Extreme Entry Environment Technology (HEEET). Material pelindung ini dikembangkan oleh Ames Research Center NASA dan mampu bertahan pada suhu ekstrem hingga 4.500°F saat memasuki atmosfer Venus.

Misi ini menunjukkan bagaimana kemitraan antara sektor publik dan swasta dapat mempercepat eksplorasi luar angkasa. NASA berperan dalam menyediakan sistem perlindungan termal, keahlian dalam pemodelan masuk atmosfer, serta akses ke Deep Space Network untuk komunikasi dan navigasi.

Dengan kolaborasi ini, perusahaan swasta seperti Rocket Lab mampu menjalankan misi ambisius dengan biaya lebih rendah dibandingkan program luar angkasa konvensional.

BACA JUGA:Makin Gencar Promosikan Produk Unggulan OKU Timur untuk Tarik Investor

BACA JUGA:Diduga Bawa Sabu, Oknum Mahasiswa Ditangkap Polisi

Di sisi lain, keterlibatan MIT, yang dipimpin oleh ilmuwan planet Sara Seager, memastikan bahwa misi ini memiliki dasar ilmiah yang kuat. Inisiatif ini juga mencerminkan pendekatan eksplorasi yang lebih cepat, efisien, dan berfokus pada tujuan ilmiah spesifik.

Keberhasilan misi ini dapat menjadi tonggak penting dalam eksplorasi luar angkasa, khususnya dalam melibatkan lebih banyak pihak swasta dalam misi ilmiah.

Tag
Share