Waspada! Ini 10 Efek Buruk Jika Terlalu Banyak Makan Jagung

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Rabu , 05 Feb 2025 - 12:07

Ilustrasi jagung bisa memberikan dampak buruk jika dikonsumsi berlebihan. -Foto: mrkriuk.id-Gus munir

Kulit jagung mengandung serat dalam jumlah tinggi, yang memang baik untuk sistem pencernaan.

Namun, terlalu banyak serat justru dapat menyebabkan perut kembung, gas berlebih, atau bahkan sembelit.

Bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), konsumsi jagung berlebihan bisa memperburuk gejala.

Menurut Nutrients Journal, meskipun serat berperan penting dalam kesehatan pencernaan, asupan berlebihan bisa memberi tekanan tambahan pada sistem pencernaan.

3. Peningkatan Berat Badan

Meskipun sering dianggap sebagai makanan sehat, jagung memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.

Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama dalam bentuk olahan seperti jagung goreng atau popcorn dengan mentega, kalori yang masuk ke tubuh bisa meningkat drastis.

Menurut Journal of the American Dietetic Association, kelebihan kalori yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak, yang berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Ketidakseimbangan Nutrisi

Jagung memang mengandung vitamin B, serat, dan mineral, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa menyebabkan kurangnya variasi dalam pola makan.

BACA JUGA:Kompor Bahlil

Hal ini berisiko mengurangi asupan nutrisi penting lainnya, seperti protein, lemak sehat, dan mikronutrien lain yang diperlukan tubuh.

waspada! ini 10 efek buruk jika terlalu banyak makan jagung                            oku ekspres - jagung merupakan salah satu bahan makanan yang populer di berbagai belahan dunia.
selain dapat dinikmati dalam bentuk rebus, bakar, popcorn, atau sebagai bahan dasar tepung, jagung juga dikenal sebagai sumber utama karbohidrat.
namun, apakah kamu tahu bahwa mengonsumsi jagung dalam jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan? 
meskipun kaya akan serat, vitamin b, dan antioksidan, konsumsi jagung yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah bagi tubuh.
baca juga:6 model celana yang bikin tubuh pendek terlihat lebih tinggi dan stylish
baca juga:5 minuman terbaik untuk menjaga ginjal tetap sehat dan bebas racun
artikel ini akan membahas 10 dampak negatif akibat terlalu banyak mengonsumsi jagung yang perlu diwaspadai. simak selengkapnya!
1. kadar gula darah meningkat
jagung memiliki kandungan karbohidrat tinggi, terutama dalam bentuk pati. jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah.
sebagai makanan dengan indeks glikemik menengah, jagung dapat memicu peningkatan glukosa, terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dikombinasikan dengan makanan manis lainnya.
menurut healthline, konsumsi makanan berindeks glikemik tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, terutama bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah regulasi gula darah.
baca juga:tingkatkan pendapatan daerah melalui sektor retribusi pasar
baca juga:29 tim berebut juara di turnamen fun futsal opd
2. gangguan pencernaan
kulit jagung mengandung serat dalam jumlah tinggi, yang memang baik untuk sistem pencernaan.
namun, terlalu banyak serat justru dapat menyebabkan perut kembung, gas berlebih, atau bahkan sembelit.
bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (ibs), konsumsi jagung berlebihan bisa memperburuk gejala. 
menurut nutrients journal, meskipun serat berperan penting dalam kesehatan pencernaan, asupan berlebihan bisa memberi tekanan tambahan pada sistem pencernaan.
baca juga:muchendi fokus sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur
baca juga:teddy-marjito ajak masyarakat lupakan perbedaan dan bersama-sama bangun oku
3. peningkatan berat badan
meskipun sering dianggap sebagai makanan sehat, jagung memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. 
jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama dalam bentuk olahan seperti jagung goreng atau popcorn dengan mentega, kalori yang masuk ke tubuh bisa meningkat drastis.
menurut journal of the american dietetic association, kelebihan kalori yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak, yang berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.
4. ketidakseimbangan nutrisi
jagung memang mengandung vitamin b, serat, dan mineral, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa menyebabkan kurangnya variasi dalam pola makan. 
baca juga:kpu oku tetapkan teddy - marjito sebagai bupati dan wakil bupati terpilih
baca juga:kompor bahlil
hal ini berisiko mengurangi asupan nutrisi penting lainnya, seperti protein, lemak sehat, dan mikronutrien lain yang diperlukan tubuh.
organisasi kesehatan dunia (who) menekankan pentingnya pola makan seimbang dengan variasi makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi. 
mengandalkan satu jenis makanan, seperti jagung, dalam jumlah besar bisa menyebabkan defisiensi nutrisi yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
5. gangguan hormon
jagung hasil rekayasa genetika atau transgenik sering kali ditanam menggunakan pestisida tertentu, seperti glifosat, yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
baca juga:diduga akibat korsleting listrik, 4 rumah hangus terbakar
baca juga:beri pemahaman tugas kejaksaan sejak dini
menurut environmental health perspectives, paparan glifosat dalam jangka panjang dapat mengganggu sistem endokrin, yang berperan dalam regulasi hormon tubuh.
6. kelebihan kalori dari karbohidrat
jagung merupakan sumber karbohidrat utama yang menyediakan energi bagi tubuh. 
namun, asupan karbohidrat yang berlebihan tanpa diimbangi dengan protein dan lemak sehat dapat menyebabkan ketidakseimbangan makronutrien.
menurut diabetes care, kelebihan karbohidrat dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme serta penumpukan lemak dalam tubuh. 
oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi jagung dalam jumlah yang wajar.
baca juga:cegah peredaran barang terlarang, lakukan razia blok hunian
baca juga:revisi, kini dpr bisa pecat pimpinan kpk
7. risiko kolesterol tinggi
jagung yang diolah dengan cara digoreng atau dikombinasikan dengan bahan tinggi lemak, seperti mentega dan garam, dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
the american heart association menyebutkan bahwa konsumsi lemak jenuh dan lemak trans berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol ldl (kolesterol jahat), yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.
8. asupan sodium berlebihan
jika jagung dikonsumsi dalam bentuk olahan yang mengandung banyak garam, seperti popcorn mentega atau jagung kalengan, risiko peningkatan asupan sodium pun meningkat.
menurut who, kelebihan garam dalam makanan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang menjadi salah satu faktor utama pemicu penyakit jantung dan stroke.
baca juga:kecelakaan gerbang tol ciawi, polisi identifikasi data korban
baca juga:kadin sebut izin pengecer gas elpiji dikembalikan keputusan bijak 
9. reaksi alergi
sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap jagung, meskipun kasusnya tidak terlalu umum. gejalanya bisa berupa gatal-gatal, pembengkakan, atau dalam kasus yang lebih serius, kesulitan bernapas.
the american college of allergy, asthma, and immunology menyebutkan bahwa reaksi alergi terhadap jagung disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu yang ada dalam jagung.
10. gangguan metabolisme
mengonsumsi jagung dalam jumlah berlebihan tanpa diimbangi makanan lain dapat memengaruhi metabolisme tubuh. 
kelebihan karbohidrat dalam pola makan dapat membebani sistem metabolisme, sehingga menyebabkan tubuh merasa lemas dan mengalami gangguan dalam pengolahan gula serta lemak.
baca juga:sumsel masuki puncak musim hujan
baca juga:jamin kepastian hukum hak tanah 
the journal of clinical endocrinology & metabolism menjelaskan bahwa ketidakseimbangan makronutrien dapat berdampak negatif terhadap metabolisme, yang pada akhirnya bisa memengaruhi energi dan berat badan seseorang.
jagung memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, tetapi konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif. 
oleh karena itu, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan makanan lain agar kesehatan tetap terjaga. (*)