Rumidi: "Dia Tak Pernah Minta Maaf !"
Rumidi, tersangka kasus pembunuhan terhadap seorang Ketua RT, Wawansyah saat digelandang oleh pihak kepolisian di Mapolres OKU, 3 Februari 2025. -Foto: Eris/OKES-Eris
BATURAJA – Kasus pembunuhan tragis yang mengguncang Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), akhirnya menemui titik terang.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin, 3 Februari 2025, pihak kepolisian mengungkap motif di balik tindakan keji Rumidi (41) yang tega menghabisi nyawa Wawansyah (52), seorang Ketua RT yang juga penjaga kebun sawit.
Konferensi pers ini dipimpin oleh Wakapolres OKU, Kompol Yulfikri, SH, yang mewakili Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni, bersama jajaran kepolisian.
Dalam kesempatan itu, polisi juga memamerkan barang bukti, termasuk sebilah pisau yang digunakan pelaku serta ponsel milik korban yang menjadi kunci terungkapnya kasus ini.
BACA JUGA:Warga Tanjung Kemala Terima Sertifikat Tanah Elektronik dari Kantor Pertanahan OKU
BACA JUGA:Jantung Jonan
Di hadapan awak media, Rumidi mengakui perbuatannya. Ia menyatakan sakit hati mendalam kepada korban karena tidak pernah meminta maaf setelah memukuli adiknya yang tertangkap mencuri buah sawit.
"Adek saya dipukul, saya tidak terimo. Saya itu kesal sama dia (korban) karna dia bukan petugas, hanya orang biasa, bukan jugo mandor. Udah tuh aku ini anak kapaknyo, dio dak mandang aku lagi," ungkapnya dengan nada emosi.
Menurut pengakuannya, meskipun kasus pencurian telah diselesaikan secara damai, rasa dendam tetap membekas dalam dirinya.
Rumidi merasa korban telah bertindak semena-mena dengan menghukum adiknya tanpa kewenangan yang sah.
BACA JUGA:Banjir Bandang di Kabupaten Bima Makan Korban Jiwa
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Larang Pengecer Jual Gas Elpji 3 Kg
"Permohonan minta maaf itu tidak sama saya, tapi saya tetap menyesal," katanya lirih.
Meski telah melakukan aksi brutal, Rumidi kini mengaku menyesal. Rumidi pun meminta maaf kepada keluarga korban serta memohon ampun kepada Allah SWT atas perbuatannya.