Kelangkaan Gas LPG Subsidi di Pasaran

PALEMBANG - Kelangkaan gas LPG subsidi 3 kilogram (Kg) atau sering disebut tabung melon terus menjadi keluhan masyarakat di Kota Lubuklinggau.

Meski pihak Pertamina mengklaim adanya kuota gas yang cukup, kenyataannya masyarakat menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pasokan dengan harga yang wajar.

Rapat gabungan yang melibatkan pemerintah kota, Pertamina, agen, dan pangkalan pada Senin (3/2) bertujuan untuk mencari solusi terkait permasalahan ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kesulitan dalam mendapatkan gas LPG subsidi di Kota Lubuklinggau bukanlah hal baru.

BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Digelar Serentak 20 Februari 2025

BACA JUGA:Bahaya Mengonsumsi Ikan Mentah Bagi Kesehatan

Masyarakat terpaksa membeli tabung gas dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.

Padahal, HET yang disepakati Pertamina untuk gas LPG 3 Kg adalah Rp16.500 per tabung, sementara anjuran dari Pemprov Sumsel adalah Rp18.500 per tabung, dan Pemkot Lubuklinggau menetapkan harga sekitar Rp21.000 hingga Rp22.000 per tabung.

Namun kenyataannya, harga yang ditemukan di pasaran berkisar antara Rp35.000 hingga Rp50.000 per tabung.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kota Lubuklinggau, Meidholin, mengungkapkan bahwa meskipun Pertamina mengklaim sudah memberikan kuota lebih dari cukup, sekitar 13 persen di atas kebutuhan, kenyataannya masyarakat tetap kesulitan mendapatkan gas subsidi.

BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Daun Randu (Ceiba Pentandra) yang Patut Diketahui

BACA JUGA:Cara Tepat Mengatasi Demam pada Bayi dan Waspadai Tanda-Tandanya

Pertamina memperkirakan setiap keluarga yang menggunakan gas subsidi akan membutuhkan empat tabung per bulan, tetapi kenyataannya pasokan tetap terbatas.

Pemkot Lubuklinggau dalam rapat tersebut merumuskan sejumlah faktor yang menjadi penyebab kelangkaan gas LPG subsidi di pasaran.