Pneumonia pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahan yang Perlu Diketahui

Reporter: Hesti |

Editor: Gus Munir |

Senin , 03 Feb 2025 - 14:18

Ilustrasi Pneumonia pada Anak -foto:stockphotos-Hesti

pneumonia pada anak: gejala, penyebab, dan cara pencegahan yang perlu diketahui                            oku ekpsres - pneumonia pada anak adalah kondisi yang dapat menimbulkan gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas, dan jika tidak ditangani dengan cepat, bisa menyebabkan komplikasi serius atau bahkan berisiko fatal.
penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, virus, atau jamur, seperti virus influenza, virus corona, serta bakteri streptococcus pneumoniae dan mycoplasma pneumoniae.
faktor risiko pneumonia pada anak
anak-anak cenderung lebih rentan terhadap pneumonia karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang.
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pneumonia pada anak antara lain:
baca juga:bahaya tersembunyi dari sisa asap rokok
baca juga:bahaya tersembunyi di balik penggunaan sedotan plastik untuk kesehatan dan lingkungan
tidak mendapatkan asi (air susu ibu)
malnutrisi atau kekurangan gizi
infeksi tertentu seperti hiv atau campak
tidak lengkapnya imunisasi, termasuk vaksin pneumonia
kelahiran prematur
paparan lingkungan yang kurang sehat, seperti debu, asap rokok, atau polusi udara
gejala pneumonia pada anak
jika anak mengalami pneumonia, beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
baca juga:onigiri: bekal praktis ala jepang yang lezat
baca juga:waspada! ini zat berbahaya dalam minuman kemasan yang perlu diketahui
batuk dan pilek
demam
sakit tenggorokan
napas berbunyi atau mengi
mual atau muntah
diare
nafsu makan menurun
lebih rewel dan sering menangis
lemas dan sulit fokus
pada kondisi yang lebih parah, pneumonia bisa menyebabkan gejala serius seperti bibir atau kuku kebiruan (sianosis) dan kulit pucat, yang menunjukkan kekurangan oksigen.
baca juga:manfaat luar biasa madu jika dikonsumsi setiap hari
baca juga:kapan waktu terbaik untuk minum susu? pagi atau malam? 
penanganan pneumonia pada anak
pneumonia pada anak harus segera diobati. jika anak mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk segera membawa anak ke dokter. diagnosis pneumonia biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes penunjang seperti tes darah, tes pcr, tes urine, dan foto rontgen dada. dalam kasus tertentu, dokter mungkin juga akan melakukan bronkoskopi.
pengobatan pneumonia pada anak disesuaikan dengan penyebab infeksinya. jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik, untuk infeksi virus diberikan obat antivirus, dan untuk infeksi jamur akan diberikan obat antijamur. obat pereda demam seperti ibuprofen atau paracetamol juga bisa diberikan untuk mengurangi gejala demam.
jika kondisi anak sangat lemah, dokter mungkin akan memberikan oksigen dan cairan infus, serta obat-obatan melalui suntikan untuk membantu pemulihan.
cara mencegah pneumonia pada anak
pneumonia bisa menular melalui percikan ludah saat batuk atau bersin dan juga melalui penggunaan peralatan makan bersama dengan penderita. untuk mencegah pneumonia pada anak, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
baca juga:capcay tumis sehat: resep, tips, dan manfaatnya
baca juga:resep basreng krispi tahan lama, cocok untuk camilan dan lauk
penuhi kebutuhan gizi anak
pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang, serta memberikan asi eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka.
lengkapi imunisasi
pastikan anak menerima imunisasi lengkap, termasuk vaksin pneumonia, vaksin influenza, hib, campak, dan dpt untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan pneumonia.
terapkan perilaku hidup sehat
ajak anak untuk mencuci tangan dengan sabun secara rutin dan menjaga kebersihan rumah dan makanan. kebiasaan hidup sehat ini sangat penting untuk mencegah infeksi.
pneumonia pada anak tidak boleh dianggap remeh. segera bawa anak ke dokter jika anda melihat gejala yang mengarah ke penyakit ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.