BPBD OKU Selatan Perpanjang Status Siaga Darutan Banjir dan Longsor

BPBD OKU Selatan, Sumatera Selatan, memperpanjang status siaga darurat banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025 untuk mengantisipasi potensi bencana alam sejak dini. -Foto: HOS-Hos

OKU SELATAN - BPBD OKU Selatan, Sumatera Selatan, memperpanjang status siaga darurat banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025 untuk mengantisipasi potensi bencana alam sejak dini.

Kepala Pelaksana BPBD OKU Selatan, Koni Ramli, di Muaradua pada Selasa, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah wilayah tersebut mengalami tiga kejadian bencana dalam sepekan terakhir.

"Tiga peristiwa bencana alam terjadi di OKU Selatan dalam sepekan terakhir, yaitu tanah longsor di Desa Simpang Saga dan Desa Bedeng Tiga, serta banjir yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa di Simpang Perkim," ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar dapat merespons dengan cepat serta meminimalkan risiko korban jiwa. 

BACA JUGA:Jembatan Putus, Warga Terpaksa Berhenti Beraktivitas

BACA JUGA:Ustaz Derry Ungkap Dokter Richard Lee Telah Mualaf

Ratusan anggota satgas telah disiagakan untuk menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir dan longsor.

Selain personel, BPBD juga telah menyiapkan berbagai perlengkapan, termasuk perahu karet, perahu fiber, dan tenda pengungsian bagi warga terdampak.

Berdasarkan pemetaan, terdapat sembilan kecamatan di OKU Selatan yang masuk dalam kategori rawan banjir dan longsor, terutama selama musim hujan. 

Kecamatan tersebut adalah Banding Agung, Warkuk Ranau Selatan, Mekakau Ilir, dan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT).

BACA JUGA:Rayakan Imlek, Sarwendah Undang Barongsai ke Rumahnya

BACA JUGA:Gen Z Khawatir dengan Masa Depan

Serta Muaradua Kisam, Kisam Tinggi, Kisam Ilir, Sindang Danau di Pulau Beringin, dan Sungai Are.

Wilayah-wilayah ini dianggap rentan terhadap bencana karena berada di daerah dataran tinggi serta dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Tag
Share