Petani Mengeluh Harga Karet Tak Stabil
Petani karet di OKU Selatan mengeluh lantaran harga harga yang tak stabil. -Foto: Hamdal/HOS-Hamdal
OKU SELATAN - Harga jual getah karet di Kabupaten OKU Selatan saat ini cenderung tidak stabil dan sering mengalami penurunan yang signifikan.
Beberapa hari yang lalu, harga getah karet sempat mencapai Rp9.500 per kilogram, namun kini turun lagi menjadi Rp8.000 per kilogram, dengan sistem pengambilan langsung oleh pengelola ke kebun karet.
Kuswanto, yang akrab disapa Iwan, seorang warga Desa Datar, Kecamatan Muaradua, mengungkapkan bahwa penurunan harga ini membuat para penderes karet kesulitan.
"Kami hanya pekerja upahan, tugas kami menderes dan mengumpulkan getah setiap dua minggu. Ada petugas lain yang menimbang dan menjualnya," jelas Iwan.
BACA JUGA:Bantu Lepas Cincin Warga yang Tersangkut di Jari
BACA JUGA:Rutin Lakukan Pemeriksaan untuk Monitor Kesehatan Anak
Menurut Iwan, harga getah karet seringkali tidak stabil, dan setiap kenaikan harga hanya bersifat sementara.
"Baru saja harga naik, sekarang sudah turun lagi. Namun, tahun ini masih lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.
Meskipun pendapatan dari pekerjaan menderes karet tidak sebanding dengan pengeluaran, Iwan mengungkapkan bahwa mereka tetap menjalani pekerjaan ini.
"Sulit mencari pekerjaan saat ini, jadi kami lebih memilih bertahan dengan menderes karet daripada menganggur," pungkasnya. (*)