Otak Manusia Diduga Gunakan Komputasi Kuantum, Studi Baru Ungkap Bukti Eksperimental
Foto ilustrasi -Foto via www.newscientist.com-Agrar
OKU EKSPRES - Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan, Christian Matthias Kerskens dan David López Pérez, di Trinity College Dublin, memberikan bukti eksperimental bahwa otak manusia mungkin memanfaatkan proses komputasi kuantum.
Studi ini diterbitkan dalam Journal of Physics Communications dan mengusulkan kaitan antara mekanika kuantum dengan fungsi otak, khususnya dalam hal kognisi dan kesadaran.
Para peneliti mencoba pendekatan baru dengan menggunakan metode eksperimen gravitasi kuantum untuk mempelajari aktivitas otak.
Fokus mereka ada di "air otak," yaitu cairan yang ada di otak kita, dan memeriksa putaran proton di dalamnya menggunakan teknologi MRI. Lewat eksperimen ini, mereka menemukan tanda-tanda proses kuantum yang sebelumnya tidak terlihat.
BACA JUGA:Menonton Video Pendek Sebelum Tidur Dikaitkan dengan Risiko Hipertensi, Studi Terbaru Mengungkap
BACA JUGA:Masdar Luncurkan Proyek Energi Terbarukan Senilai $6 Miliar di Abu Dhabi
Hasilnya cukup keren: proses kuantum ini ternyata punya hubungan erat dengan kemampuan memori jangka pendek dan kesadaran manusia.
Ini bisa menjelaskan kenapa otak manusia sering kali lebih unggul dari superkomputer, terutama dalam situasi yang rumit atau tidak terduga.
Mereka juga menemukan bahwa fenomena entanglement atau keterhubungan kuantum mungkin memegang peranan penting.
Entanglement ini bahkan bisa jadi alasan munculnya sinyal tertentu yang mirip dengan efek detak jantung, sesuatu yang nggak bisa dideteksi MRI biasa.
BACA JUGA:Warner Bros Hidupkan Kembali Franchise Ikonik
BACA JUGA:Bantai India, Futsal Putri Indonesia Lolos Piala Asia Futsal Putri 2025
Kalau penelitian ini benar-benar terbukti, dampaknya besar banget. Kita bisa memahami lebih dalam bagaimana otak bekerja, bahkan mungkin bikin komputer kuantum yang lebih canggih.
Selain itu, riset ini juga membuka jalan untuk menjawab misteri besar tentang kesadaran manusia.