Petani Keluhkan Harga Cabai Murah Lantaran Dimonopoli Pengepul
Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwasyah berbincang dengan anggota kelompok tani Harapan Makmur di Desa Karya Jaya Batumarta Unit XIII, Kecamatan Sinar Peninajaun, Selasa, 9 Januari 2024. -Photo ist-Ist
BATURAJA - Petani cabai di Desa Karya Jaya Batumarta Unit XIII, Kecamatan Sinar Peninajaun, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengeluh lantaran harga jual cabai murah.
Murahnya harga jual lantaran saat ini harga masih dimonopoli oleh Toke atau pengepul. Hal tersebut diungkapkan oleh Iqbal, salah stau petani cabai yang juga merupakan pendamping lapangan petani cabai di Desa Karya Jaya saat menerima kunjungan Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah di kelompok tani Harapan Makmur, Desa Karya Jaya, Selasa, 9 Januari 2024.
Iqbal menjelaskan, di tingkat petani harga jual cabai saat ini dikisaran Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogramnya.
Sementara di pasar bisa tembus Rp 80.000 per kilogramnya. “Namun kendalanya untuk di pasar tradisional atau di Baturaja mereka tidak mau menampung dalam jumlah yang banyak," ungkap Iqbal.
BACA JUGA:Rizal Ramli
BACA JUGA:Jerawat di Punggung Bisa Diatasi dengan Mandi hingga Pakai Pakaian Bersih
Permasalahan lain yang dihadapi petani lanjutnya adalah permodalan para petani yang tidak memadai. Terutama untuk membeli plastik mosa yang dipergunakan sebagai alas menanam cabai.
Untuk 1 kg nya, plastik mosa bisa mencapai harga Rp 25.000 bahkan hingga Rp28.000 untuk yang kwalitas bagus.
Sedangkan untuk lahan 1 ha bisa menghabiskan hingga 100 kg plastik mosa. Ditambah biaya pupuk yang bisa mencapai 11 macam.
“Diprediksi untuk 1 ha itu biaya keseluruhan bisa mencapai Rp40 juta," sambung Iqbal.
Dengan biaya sebesar itu, kata Ikbal dirinya dan para petani tak punya pilihan selain meminjam modal dari para Toke atau pengepul.
BACA JUGA:Kenali Gejala Tipes, Jangan Diremehkan
BACA JUGA:Fulham Wajib Waspada Teror Anfield
Meski pinjaman itu tak berbunga, namun hasil panen mereka di monopoli oleh para tengkulak itu.