Sidang Semu

Enika (kerudung hitam), Tsani (kerudung putih), Rizki (sebelah Tsani), dan Faisal (paling kanan). -Foto: Disway-Gus munir

Ketika permohonan empat mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini disidangkan di MK, Yance-lah saksi ahli beneran yang mereka pilih.

Sebenarnya masih tiga nama lagi yang mereka minta. Semua oke. Tapi hanya Yance yang waktunya tersedia di hari itu.

"Kami kan tidak punya uang. Kami harus cari ahli yang bersedia ke Jakarta dengan biaya sendiri," ujar Enika.

BACA JUGA:Xiaomi Luncurkan Sports Walkie-Talkie dengan Jangkauan 5.000 Kilometer

BACA JUGA:CD Projekt Red Janjikan NPC Lebih Realistis, Nggak Cuma Jadi Penghias Dunia Game!

Rizki yang bertugas menghubungi Yance. Rizki yang masih menyimpan nomor telepon Yance.

"Kebetulan beliau dalam perjalanan ke Padang. Bisa mampir Jakarta untuk sidang di MK," ujar Rizki.

Anda sudah bisa menebak. Dari namanya, Yance pastilah orang Minang. Yance alumnus Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang. Lalu meraih master hukum di Universitas Indonesia. Ia tidak hanya ahli hukum tata negara. Yance juga ahli hukum adat. Bukunya banyak membahas hukum adat.

Dua dari empat mahasiswa itu ikut Yance ke Jakarta: Rizki dan Faisal. Yang wanita seperti Enika dan Tsani tidak ikut. Dari empat orang itu memang hanya Rizki dan Faisal yang laki-laki. Itulah satu-satunya sidang yang mereka hadiri secara langsung. Selebihnya, enam kali sidang lainnya, mereka ikuti secara online.

BACA JUGA:Starlink Akan Luncurkan Layanan Direct-to-Cell di 2025, Komunikasi Tanpa Batas Kini Jadi Nyata

BACA JUGA:Toko Apple Xinyi A13 di Taipei yang Memiliki Desain Unik Serupa MacBook

Rizki satu-satunya dari empat orang yang bukan lulusan Madrasah Aliyah Negeri. Ia lahir di Tasikmalaya. Sekolahnya di SMA Islam Bina Insan Mandiri, jauh di selatan kota Tasikmalaya. Yakni di kecamatan Pamijahan, dekat makam wali dari tarekat Syattariyah di sana.

Setelah ibunya tidak bersama ayahnya lagi, Rizki ikut paman dari pihak ayah. Lalu dikirim ke pondok Ma'had Aly di Solo. Dari situ ia masuk ke Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia juga aktivis di komunitas pemerhati konstitusi.

Di fakultas itu mereka ambil jurusan hukum tata negara. Sudah lama ada jurusan tata negara di UIN. Bahkan sudah ada UIN yang buka fakultas kedokteran.

Enika sendiri ternyata lahir di Pati. Saat sebelum TK dia dan kakaknyi dibawa merantau di Kalteng. Tepatnya ke Sampit –setengah jam terbang dari Surabaya atau Semarang. Satu-satunya adik lahir di Sampit.

Tag
Share