Angka Kemiskinan Sumsel Turun 0,81 Persen

Angka kemiskinan di Sumsel hingga Maret 2024 mengalami penurunan 0,81 persen dibandingkan Maret 2023. -Foto: bpbd.sumselprov.go.id-Eris

Faktor-faktor yang memengaruhi penurunan tingkat kemiskinan antara lain pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 yang mencapai 5,06 persen (year-on-year), tingkat pengangguran terbuka yang menurun menjadi 3,97 persen, dan inflasi yang terkendali di angka 3,24 persen.

Harga beberapa kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, telur ayam, gula pasir, dan daging ayam mengalami kenaikan selama periode tersebut. 

BACA JUGA:Arjuno 200.000

BACA JUGA:Kemenag Wacanakan Libur Bulan Ramadan

Namun, berbagai program sosial seperti DTKS, PKH, BPNT, dan PBI terus digulirkan untuk membantu masyarakat.

Di tingkat kabupaten/kota, masing-masing daerah menunjukkan upaya dan pencapaian berbeda dalam menekan angka kemiskinan. 

Kabupaten Muara Enim, misalnya, mengandalkan sektor batu bara sebagai penggerak ekonomi utama, ditambah dengan proyek pembangunan flyover untuk memperlancar distribusi. 

Sementara itu, Kabupaten OKU Timur berfokus pada ekonomi inklusif berbasis sektor unggulan, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BACA JUGA:BULOG Salurkan Hampir 4 Juta Ton Beras

BACA JUGA:Gelar Zikir dan Doa Bersama

Kabupaten Lahat menghadapi tantangan signifikan dengan tingkat kemiskinan mencapai 14,14 persen, termasuk 1,09 persen kemiskinan ekstrem. 

Pemerintah Kabupaten Lahat memprioritaskan validasi data penduduk miskin untuk memastikan program bantuan sosial tepat sasaran.

Di Ogan Ilir, angka kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 12,30 persen pada 2024 dari 13,28 persen pada tahun sebelumnya. 

Program-program pemberdayaan UMKM dan ketahanan pangan menjadi andalan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Lonjakan Kasus Kriminal dan Narkoba di Mura Jadi Sorotan

Tag
Share