Jelang Malam Tahun Baru, Permintaan dan Harga Jagung Manis Melonjak Tajam

OKU SELATAN - Menjelang pergantian tahun, jagung manis menjadi komoditas favorit masyarakat.

Terutama di Desa Sabutan, Kecamatan Buat Rawan, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung.

Romadhon, salah satu petani setempat, mengungkapkan bahwa tradisi bakar jagung pada malam tahun baru selalu meningkatkan permintaan jagung manis. 

"Setiap tahun, sudah menjadi tradisi masyarakat menyambut tahun baru dengan bakar jagung. Bahkan sejak kemarin, banyak yang mulai mencari jagung," ujarnya, Jumat, 27 Desember 2024.

BACA JUGA:Bentuk Kepedulian dengan Masyarakat, Lakukan Kegiatan Jumat Berkah

BACA JUGA:Beri Bantuan Alat Kesenian ke 5 Sanggar Seni

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Romadhon bersama istrinya telah memanen jagung sejak sehari sebelumnya. Selain dijual, ia juga membagikan hasil panennya kepada para tetangga. 

"Hari ini kami memanen sejak pagi, lebih dari seribu buah. Harga jagung bervariasi tergantung ukuran, dan karena sudah dikenal sebagai penghasil jagung, banyak masyarakat yang datang ke sini, termasuk untuk memenuhi pesanan," jelasnya.

Romadhon juga menyebutkan bahwa ketersediaan jagung manis telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang malam pergantian tahun. 

Permintaan diperkirakan meningkat hingga 50 persen, dengan harga yang turut melonjak. Jika pada hari biasa harga jagung manis berkisar Rp 2.500–Rp 3.000 per buah, menjelang tahun baru harganya naik menjadi sekitar Rp 5.000 per buah. 

BACA JUGA:Hamish Daud Diterpa Isu Kebangkrutan Startup hingga Skandal Dugaan Pelecehan

BACA JUGA:Pak Tarno Dapat Bantuan Rp50 Juta dari Willie Salim

"Kami siap memenuhi permintaan yang meningkat. Panen kali ini melimpah, dan kualitas jagung juga premium," tambahnya.

Namun, tingginya permintaan juga menghadirkan risiko lain, yaitu rawan pencurian. "Menjelang tahun baru, pencurian jagung sering terjadi jika tidak diawasi," ungkap Romadhon menutup pembicaraan.