Pedagang Petasan Mengeluh Sepi Pembeli
Pedagang petasan dan kembang api di Muaradua mengeluh lantaran sepi pembeli. -Foto: HOS-Hos
OKU SELATAN - Menjelang pergantian tahun, petasan dan kembang api tetap menjadi bagian dari tradisi perayaan Tahun Baru yang diminati masyarakat.
Namun, kondisi berbeda dirasakan oleh sejumlah pedagang petasan di Kota Muaradua yang mengeluhkan sepinya pembeli tahun ini.
Aisyah, seorang pedagang petasan yang berjualan di Jalan Taman Kota Muaradua, mengungkapkan bahwa hingga saat ini penjualan masih jauh dari target. Aisyah menduga faktor cuaca menjadi salah satu penyebab utama.
"Sejauh ini pembeli masih sepi, mungkin karena hujan membuat orang enggan keluar rumah. Selain itu, saat Natal kemarin pun penjualan tidak begitu ramai. Biasanya pembeli mulai membludak satu atau dua hari menjelang malam Tahun Baru," ujarnya pada Rabu, 26 Desember 2024.
BACA JUGA:Imbau Tak Lakukan Konvoi dan Pesta Kembang Api
BACA JUGA:Bakal Bangun Kembali Ruang Sekolah Terbakar
Aisyah menjelaskan bahwa usaha berjualan petasan bersifat musiman, dengan puncak penjualan biasanya terjadi pada momen-momen tertentu seperti Natal, Tahun Baru, Imlek, serta bulan Ramadan hingga Idul Fitri.
"Kalau bulan puasa, biasanya ramai karena banyak yang membeli untuk dimainkan usai salat tarawih. Namun, untuk saat ini kondisinya masih sepi," tambahnya.
Di lapaknya, petasan dijual dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 200 ribu, tergantung jenisnya.
Meskipun belum ada lonjakan pembeli, Aisyah tetap optimis permintaan akan meningkat mendekati malam pergantian tahun.
BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muaradua Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan dengan Nilai Sangat Baik
BACA JUGA:Masuk Musim Panen, 0,5 Hektare Hasilkan 4 Ton Bawang Merah
"Orang biasanya membeli dalam waktu yang mepet, terutama petasan berukuran besar. Jadi, kami tetap menyediakan stok," pungkasnya. (*)