Partner Dansa
gelar Ir SpRS bagi orang seperti Adi.-Photo: istimewa-Gus munir
BACA JUGA:Direktur PDAM OKU Selatan Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Masih Minim Kendaraan Damkar
Rasanya mahasiswa yang ia ajar akan merasakan apa yang saya rasakan saat wawancara. Dan memang Adi pernah terpilih sebagai dosen terbaik di fakultasnya.
Arsitek spesialis bangunan rumah sakit mulai banyak. Sudah ada sekitar 10 orang. Tentu itu tidak bisa disebut sudah banyak.
Adi tergolong yang awal-awal menaruh minat di situ. Karuan saja langsung besar. Sudah lebih 200 rumah sakit yang lahir dari goresan gambarnya.
Goresan? Ya! Sebagai dosen Adi tetap mewajibkan mahasiswanya untuk mencetak gambar arsitekturnya di atas kertas
"Agar saya bisa mencoret-coret gambarnya yang di atas kertas," ujarnya.
BACA JUGA:Kebakaran Hanguskan 4 Rumah, Kerugian Capai Miliar Rupiah
BACA JUGA:5 Tips Ampuh Membuat Sate Kambing Empuk dan Lezat tanpa Bau Perengus
"Saya tidak mau hanya mengoreksi gambar mahasiswa lewat komentar lisan. Harus ikut coret-coret. Sampai mereka paham," katanya.
Saya pengagum karya-karya arsitektur. Saya suka bicara dengan para arsitek. Maka begitu ketemu arsitek yang spesialis seperti Adi rasanya seperti dapat partner dansa yang asyik.(Dahlan Iskan)