Mayasari Tempe
Dahlan Iskan-Photo: istimewa-Gus munir
"Lalu saya tes. Ternyata lulus. Ya sudah. Kawin," ujar Maya lantas tertawa ngakak. Si bule hanya senyum-senyum. Ia lebih pendiam daripada Maya.
Tes pertama: Maya masak cakar ayam. Apakah ia bisa memakannya. Di Amerika cakar ayam untuk makanan anjing.
Tes kedua: cakar ayam itu dimasak pedas sekali. Orang Amerika tidak suka pedas.
"Ternyata dua-duanya lolos. Berarti cocok," seloroh Maya si jago masak.
BACA JUGA:Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, KPU Respon Begini
BACA JUGA:Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Kiwil Ungkap Derita Diabetes
Setelah kawin mereka sama-sama berhenti dari perusahaan mobil. Padahal posisi Maya sudah sangat mapan. Sudah sering ditugaskan ke luar negeri pakai private jet.
Mereka banting stir: buka restoran Indonesia di kampung halaman suami. Kampung itu jauh di pedalaman. Di antara kota Indianapolis dan Cincinnati.
Boleh dikata Maya adalah perintis perubahan selera makan di kampung itu. Dari makanan Amerika ke Indonesia. Sukses. Mie gorengnyi sangat disukai. Juga rendangnyi. Pun nasi goreng.
Dari mana dapat mie? Bikin sendiri?
Tidak. Mie goreng itu sebenarnya Indomie. Lalu diberi topping tempe goreng.
BACA JUGA:Uhm Ki Joon Dikabarkan Akan Menikah dengan Wanita Non-Selebriti
BACA JUGA:Ini Alasan Mobil Matik Jangan Diderek Tarik Saat Mogok
Dari mana dapat kelapa untuk santan buat rendang?
"Inilah problem kita...."