Benny K Harman Kritik Beban Perpanjangan SIM pada Rakyat Kecil

Perpanjangan SIM saja uang yang terkumpul bisa mencapai Rp1 triliun. Padahal, SIM itu mayoritas milik rakyat kecil, ujar Benny saat rapat dengar pendapat dengan Korlantas Polri di Gedung DPR RI, Rabu (4/12/2024).-Photo: istimewa-Eris

Jakarta — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM). Ia menilai, kebijakan tersebut memberatkan rakyat kecil, bahkan menyebutnya sebagai beban yang perlahan-lahan "membunuh" warga masyarakat.

Bayangkan, dari perpanjangan SIM saja uang yang terkumpul bisa mencapai Rp1 triliun. Padahal, SIM itu mayoritas milik rakyat kecil, ujar Benny saat rapat dengar pendapat dengan Korlantas Polri di Gedung DPR RI, Rabu (4/12/2024).

Menurut Benny, biaya perpanjangan SIM, meskipun terlihat kecil, menjadi masalah besar bagi masyarakat kecil yang berpenghasilan pas-pasan. Ia menilai, kebijakan ini kurang mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat, terutama mereka yang menggantungkan hidup sebagai pekerja informal seperti sopir angkutan umum, ojek, dan pedagang keliling.

Mereka ini sudah terbebani oleh biaya hidup yang tinggi. Perpanjangan SIM seolah menjadi kepentingan vendor, katanya.

BACA JUGA:Prabowo: Untuk Orang Kecil, Main Saham sama dengan Judi Itu

BACA JUGA:34 Ribu Pegawai ATR/BPN Akan Jadi Duta Penyebar Informasi

Dalam rapat tersebut, Benny mengusulkan perlunya kebijakan terkait perpanjangan SIM. Ia menyarankan agar pemerintah mencari solusi yang lebih pro-rakyat, misalnya dengan menurunkan biaya atau memperpanjang masa berlaku SIM. "Kita harus berpihak pada rakyat kecil. Kebijakan ini harus dievaluasi agar lebih adil," tambahnya.

Saya berharap Korlantas Polri mengkaji ulang. Jangan sampai perpanjangan SIM kalau bisa seperti KTP sekali Seumur hidup, tutup Benny.*

Tag
Share