Jejak Fosil di Kenya Ungkap Kehidupan Dua Spesies Hominin Purba

Jejak kaki ini ditemukan di situs Koobi Fora di Cekungan Turkana dan menjadi bukti langsung pertama bahwa kedua spesies ini pernah berjalan di lokasi yang sama. -Image credit: Louise N. Leakey, Turkana Basin Institute and Stony Brook University-Agrar

OKU EKSPRES - Penemuan jejak fosil di Kenya telah memberikan wawasan baru yang mendalam tentang keberadaan dua spesies hominin purba, Homo erectus dan Paranthropus boisei, yang hidup berdampingan sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.

Jejak kaki ini ditemukan di situs Koobi Fora di Cekungan Turkana dan menjadi bukti langsung pertama bahwa kedua spesies ini pernah berjalan di lokasi yang sama.

Jejak kaki ini pertama kali ditemukan pada tahun 2021 oleh tim peneliti. Analisis mendalam menunjukkan bahwa jejak tersebut dibuat dalam rentang waktu yang sangat singkat, kemungkinan hanya dalam hitungan jam atau hari.

Hal ini mengindikasikan bahwa Homo erectus dan Paranthropus boisei tidak hanya hidup pada zaman yang sama, tetapi juga berbagi wilayah yang sama di Kenya purba.

BACA JUGA:Bagaimana Keadaan Bumi Tanpa Manusia?

BACA JUGA:Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara, BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan perbedaan yang mencolok dalam karakteristik jejak kaki kedua spesies. Jejak kaki Homo erectus menunjukkan pola berjalan yang mirip dengan manusia modern, dengan langkah yang dimulai dari tumit dan gerakan bergulir pada kaki. 

Sebaliknya, jejak Paranthropus boisei memiliki pola kaki yang lebih datar dan gaya berjalan yang berbeda, mencerminkan adaptasi mereka terhadap gaya hidup yang unik. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa jejak ini menjadi bukti kuat adanya perbedaan fisik dan cara hidup antara kedua spesies.

Penemuan ini memberikan wawasan penting tentang kehidupan hominin purba:

Koeksistensi dan Interaksi: Kedekatan jejak menunjukkan kemungkinan bahwa kedua spesies saling menyadari keberadaan satu sama lain. Peneliti berspekulasi bahwa interaksi antara Homo erectus dan Paranthropus boisei bisa bersifat kompetitif atau bahkan kooperatif.

BACA JUGA:Sosialisasikan Transisi PAUD ke SD

BACA JUGA:Lakukan Pemeriksaan di Sekolah, Pantau Kondisi dan Fisik Siswa

Evolusi Bipedalisme: Temuan ini memperkaya pemahaman tentang evolusi berjalan tegak. Berbeda dengan pandangan sebelumnya bahwa bipedalisme berkembang secara linear, penemuan ini menunjukkan adanya berbagai jalur adaptasi berjalan tegak.

Ekologi Perilaku: Jejak ini memberikan gambaran tentang bagaimana kedua spesies memanfaatkan lingkungan mereka untuk mencari makan dan bersosialisasi.

Tag
Share