OKU EKSPRES - Heliospect Genomics, sebuah startup asal Amerika Serikat, telah menciptakan kontroversi besar dengan menawarkan layanan seleksi embrio yang bertujuan untuk menilai potensi tingkat IQ.
Dilansir dari theguardian Layanan ini ditargetkan untuk pasangan kaya yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF) dan dihargai sekitar $50.000 untuk penyaringan hingga 100 embrio.
Perusahaan ini mengklaim bahwa teknologinya dapat meningkatkan IQ anak lebih dari enam poin dibandingkan dengan konsepsi alami.
Layanan ini dirancang untuk menarik minat pasangan kaya yang ingin mengoptimalkan sifat genetik anak-anak mereka. Dengan biaya hingga $50.000 untuk penyaringan 100 embrio dan sekitar $4.000 untuk jumlah embrio yang lebih sedikit, Heliospect menjanjikan potensi peningkatan IQ lebih dari enam poin melalui seleksi genetik.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Fold Special Edition Meluncur, Lebih Bagus Dari Z Fold6?
BACA JUGA:Kejutan Bulan Depan Realme GT 7 Pro Rilis dengan Snapdragon 8 Elite!
Namun, layanan ini menimbulkan pertanyaan etis yang mendalam terkait peningkatan genetik dan eugenika.
Para kritikus berpendapat bahwa praktik ini menormalisasi gagasan tentang genetika "superior" versus "inferior", yang dapat memperkuat ketidaksetaraan sosial yang didasarkan pada faktor biologis daripada sosial.
Para ahli seperti Katie Hasson dari California's Center for Genetics and Society telah menyoroti bahaya dari promosi ideologi semacam ini.
Meski Heliospect membuat klaim berani, komunitas ilmiah tetap skeptis tentang efektivitas penyaringan semacam ini. Kecerdasan dipengaruhi oleh interaksi kompleks dari banyak gen, dan tidak ada satu gen pun yang dapat secara pasti dikaitkan dengan IQ.
BACA JUGA:Harvard Ciptakan AI Super untuk Deteksi Kanker
BACA JUGA:Menurut Penelitian Kucingmu Tahu Kamu Manggil, Tapi Lebih Pilih Cuek!
Meskipun penyaringan embrio untuk IQ legal di Amerika Serikat, praktik ini dilarang di negara-negara seperti Inggris.
Secara keseluruhan, penawaran kontroversial dari Heliospect Genomics telah memicu diskusi penting tentang etika seleksi genetik dan validitas ilmiah dari klaim-klaimnya, yang menyoroti perlunya keterlibatan publik dalam teknologi transformatif semacam ini.
Layanan ini tidak hanya menantang batasan etis tetapi juga memicu debat tentang keadilan dan dampak jangka panjang dari modifikasi genetik pada masyarakat.