Krisis Ekonomi di Yerusalem
Setelah mengalami penutupan sekolah selama berminggu-minggu pada awal perang, sistem sekolah Kristen di Yerusalem menghadapi tekanan ekonomi karena para orang tua kesulitan membayar uang sekolah.
BACA JUGA:Resep Nugget Bayam Crunchy, Bikin Anak Suka Sayuran dan Menyehatkan
BACA JUGA:Jadikan Nyeri Haid sebagai Pengugur Dosa dengan Membaca Doa ini
Pengangguran telah meningkat tajam sejak dimulainya perang dengan pembatasan pergerakan yang melumpuhkan dan penutupan pariwisata yang hampir total.
Meskipun sekolah telah berupaya mengakomodasi keadaan ekonomi keluarga yang menurun dengan menurunkan besaran uang sekolah bahkan ada yang mengratisakan.
“Tanpa perubahan, cepat atau lambat sistem pendidikan akan runtuh,” papar Asfar dari Caritas
Dengan hilangnya turis dan peziarah, pendapatan keluarga lokal juga ikut hilang karena perang yang tengah berlangsung.
BACA JUGA:Jadikan Nyeri Haid sebagai Pengugur Dosa dengan Membaca Doa ini
BACA JUGA:Antisipasi Terjadi Bencana Alam, Gelar Apel Kesiagaan
Selain para pemilik toko telah kehilangan musim pariwisata yang paling menguntungkan menjelang Natal.
Tapi musim ini jalanan sepi, bahkan toko-toko tidak ada yang buka sama sekali, namun beberapa pedagang menaksakan untuk tetap buka tokonya.
Christo salah satu pemilik toko di Christian Quarter yang merupakan Kota Tua Yerusalem menjelaskan bahwa dirinya hanya mencoba untuk bertahan.
“Sungguh menyedihkan melihat Yerusalem seperti ini, sepertinya kita sedang dikepung,” tambahnya.(*)
BACA JUGA:Wajib Berikan Pelayanan Terbaik di Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan
BACA JUGA:Masih Nihil Laporan Pengaduan Pelanggaran Pemilu