Kabinet Baru

Minggu 20 Oct 2024 - 19:40 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

BACA JUGA:Prabowo - Gibran Resmi Menjabat Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024-2029

BACA JUGA:Anis Baswedan Hadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Pun ketika Bung Karno membentuk "Kabinet 100 Menteri". Banyaknya menteri bertujuan untuk merangkul sebanyak mungkin spektrum.

Waktu itu bangsa lagi terancam pecah: pro Soekarno dan anti Soekarno. Itu akibat peristiwa G30S/PKI yang terjadi tiga atau empat bulan sebelumnya.

Bung Karno saat itu masih menjabat presiden tapi praktis tidak punya kekuasaan. Perintahnya tidak didengar. Keputusannya tidak dijalankan. Di lapangan Pak Hartolah yang berkuasa --dengan pangkat "hanya" mayor jenderal tapi mengendalikan tentara sepenuhnya.

Bung Karno masih berusaha untuk kembali berkuasa dalam arti yang sesungguhnya. Pembentukan Kabinet Dwikora II adalah salah satu upaya untuk kembali mengambil kekuasaan itu.

BACA JUGA:Megawati Minta Maaf Tak Bisa Hadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

BACA JUGA:Bocoran Desain Samsung Galaxy A36 5G, Bentuk Kamera Berubah!

Tentu ada pihak yang tidak ingin Bung Karno mendapatkan kekuasaannya lagi. Ejekan "Kabinet 100 Menteri" adalah salah satu cara untuk "merusak" nama baik kabinet itu --kebetulan memang banyak yang namanya tidak baik.

Akhirnya kabinet 100 Menteri tersebut memang tidak bisa bekerja --tidak punya waktu.

Ketika kali pertama akan dilakukan sidang kabinet, banyak menteri tidak bisa masuk istana.

Ada yang ditangkap. Ada yang dihambat.

Yang sudah berhasil masuk Istana pun kabur. Terbirit-birit.

Soebandrio sampai lari tidak pakai sepatu --ketinggalan di ruang sidang.

BACA JUGA:Terobosan Teknologi 6G Terbaru Oleh Peneliti Capai Kecepatan Transmisi Data 938 Gbps

BACA JUGA: Proyek NEOM Konsumsi Baja Dunia Sebanyak 20%!

Kategori :