PRABUMULIH - Puluhan pengendara mobil yang hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Prabumulih mengalami kekecewaan.
Pasalnya, beberapa SPBU di kota nanas ini kini menerapkan sistem barcode, yang membuat sejumlah pengendara tidak dapat mengisi BBM.
Di SPBU 24.311.39 Cambai, misalnya, yang biasanya ramai antrean mobil untuk mengisi Pertalite, terlihat sepi pada Rabu (9/10) akibat banyak pengendara yang belum memiliki barcode.
Wawan, salah seorang pengendara mobil di SPBU Cambai, menyatakan kekecewaannya karena tidak dapat mengisi Pertalite.
BACA JUGA:Teknologi UNIST, Sel Surya Bening untuk Isi Daya Ponsel Langsung dari Sinar Matahari
BACA JUGA:Nyaman Tapi Tetap Modis Cara Styling Baju Syari untuk Ibu Hamil
“Hari ini terpaksa isi Pertamax, sekalian berasa jadi orang kaya dulu,” katanya sambil mengisi Pertamax seharga Rp100 ribu.
Sementara itu, Agus, pengendara lainnya, mengatakan ia harus membuat barcode terlebih dahulu untuk dapat mengisi BBM di SPBU 24.311.39, Kecamatan Cambai, Prabumulih. “Tadi tidak bisa isi Pertalite karena belum ada barcode, jadi harus buat dulu,” ungkapnya.
Agus, warga Palembang yang bekerja di Prabumulih, terpaksa memarkirkan mobilnya dan membuat barcode dibantu petugas SPBU. Setelah selesai, ia berhasil mengisi BBM.
"Alhamdulillah bisa mengisi. Saya setuju dengan sistem ini agar pengisian BBM lebih tertib dan subsidi tepat sasaran,” ujarnya.
BACA JUGA:Bahaya Radiasi Hp Yang Mengancam Tubuh Saat Tidur
BACA JUGA:Olahraga Kardio: Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran
Ia juga menambahkan bahwa dengan sistem ini, SPBU diharapkan tidak akan melakukan penyimpangan terhadap stok BBM.
Berbeda dengan Andre, salah satu pengendara lainnya, yang merasa kecewa karena tidak dapat mengisi BBM padahal tangki mobilnya sudah hampir kosong dan ia sedang terburu-buru untuk bekerja.
“Padahal mau cepat, tapi harus buat barcode dulu. Akhirnya, saya isi BBM eceran di pinggir jalan,” katanya sambil meninggalkan SPBU.