OKU EKSPRES - Wedang uwuh, minuman tradisional asal Jawa, terbuat dari kombinasi berbagai rempah, seperti jahe, kayu secang, cengkeh, kayu manis, pala, serai, kapulaga, dan gula batu.
Nama "wedang uwuh" berasal dari bahasa Jawa, di mana "wedang" berarti minuman, sementara "uwuh" diartikan sebagai sampah.
Meskipun terkesan negatif, minuman ini justru terkenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Berdasarkan catatan sejarah dari laman Kemendikbud, wedang uwuh pertama kali disajikan pada masa Sultan Agung, Raja Mataram.
BACA JUGA:Kol Bikin Bau Badan Makin Menyengat? Cari Tahu Penyebab dan Solusinya di Sini
BACA JUGA:Manfaat Menakjubkan Jus Nanas Campur Wortel
Saat itu, Sultan dan pengawalnya sedang mencari lokasi untuk pemakaman keluarga kerajaan di Bukit Merak, Imogiri, Bantul.
Pada suatu malam, Sultan meminta minuman hangat yang dikenal sebagai wedang secang.
Namun, akibat angin malam, beberapa daun dan ranting jatuh ke dalam minumannya. Tak disangka, campuran tersebut justru memberikan cita rasa yang lebih lezat.
Keesokan harinya, Sultan meminta minuman yang sama, dan itulah yang kemudian dikenal sebagai wedang uwuh.
BACA JUGA:Cinta Durian? Ketahui Risiko Kesehatannya Sebelum Terlambat
BACA JUGA:Xiaomi 14T & 14T Pro Resmi Meluncur, Cek Keunggulannya !
Hingga kini, wedang uwuh masih populer dan dapat ditemukan di berbagai tempat, dari warung angkringan hingga restoran dan kafe di seluruh Jawa.
Minuman ini bahkan telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Palembang, di mana salah satu kafe, El U, juga menyajikannya.
Wedang uwuh bisa disajikan sesuai selera, baik dalam keadaan hangat saat musim hujan maupun disajikan dingin dengan es sebagai penyegar.