OKU EKSPRES - Para ilmuwan dari misi NASA MESSENGER baru-baru ini membuat penemuan yang mengejutkan mengenai Merkurius, planet terdekat dengan Matahari.
Mereka menemukan kemungkinan adanya lapisan berlian setebal 10 mil di bawah permukaannya! Temuan ini mengubah perspektif kita terhadap planet kecil ini.
Apa Itu Lapisan Berlian?
Menurut laporan dari space, hasil penelitian terbaru yang memanfaatkan data dari misi MESSENGER menunjukkan bahwa lapisan berlian tersebut berada di antara mantel dan inti Merkurius.
Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan lapisan ini terdiri dari grafit. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tekanan tinggi di dalam planet lebih mendukung pembentukan berlian.
BACA JUGA:Hemat dan Stylish, Kenali HK9 Mini Plus, Smartwatch Pilihan untuk Sehari-hari
BACA JUGA:Bongkar Keunggulan Infinix Hot 50 4G, Kualitas Tanpa Menguras Dompet
Proses Pembentukan Berlian
Para peneliti berpendapat bahwa lapisan berlian ini terbentuk dari lautan magma kaya karbon yang ada sejak awal pembentukan Merkurius. Ketika magma tersebut mendingin dan mengkristal, alih-alih menjadi grafit, berlian yang terbentuk akibat kondisi tekanan dan suhu yang ekstrem di dalam planet.
Metode Penelitian
Untuk memahami fenomena ini, ilmuwan melakukan simulasi dan eksperimen di laboratorium. Mereka menguji sampel karbon di bawah kondisi tekanan dan suhu yang ekstrem untuk meneliti bagaimana berlian dapat terbentuk dalam keadaan yang menyerupai yang ada di Merkurius.
Potensi Berlian Muncul ke Permukaan
Walaupun berlian ini berada jauh di dalam, sekitar 300 mil ke dalam planet, kemungkinan aktivitas vulkanik dapat membawa berlian-berlian kecil ke permukaan, mirip dengan proses yang terjadi di Bumi.
Dampak terhadap Medan Magnetik Merkurius
Adanya lapisan berlian ini mungkin berdampak pada medan magnet Merkurius. Karena berlian merupakan penghantar panas yang sangat baik, ini dapat mempengaruhi arus panas di inti planet, yang pada gilirannya mempengaruhi sifat medan magnetnya.