Breakout Bitcoin: Potensi Bullish atau Jebakan?

Senin 23 Sep 2024 - 15:46 WIB
Reporter : HOS
Editor : HOS

HARIANOKUSELATAN.ID -  Bitcoin (BTC) baru-baru ini mengalami breakout dari pola segitiga simetris, yang biasanya menunjukkan perubahan momentum signifikan di pasar. Pola ini kerap mengindikasikan periode konsolidasi harga sebelum pergerakan besar. Namun, kini Bitcoin menghadapi resistensi kuat di MA-200, yang menghalangi kenaikan lebih lanjut.

Menurut analis kripto Cryptocurrency Inside, tren bullish mungkin akan segera mengambil alih jika Bitcoin mampu menembus resistensi kritis tersebut.

 Bitcoin saat ini mencoba menembus level rata-rata pergerakan 200 hari ( MA-200) yang berada di sekitar USD 63.981, sementara MA-100 di USD 61.148 memberikan dukungan kuat.

Indikator Kunci: MA-100 dan MA-200

MA-200 (rata-rata pergerakan 200 hari): Resistensi utama yang menghambat kenaikan harga.

MA-100 (rata-rata pergerakan 100 hari): Berfungsi sebagai dukungan penting, menjaga stabilitas harga BTC di bawah.

Jika Bitcoin berhasil menembus MA-200, tren bullish akan semakin kuat. Sebaliknya, jika gagal dan mengalami penurunan, BTC kemungkinan besar akan menguji ulang MA-100 sebagai dukungan. Pantulan dari MA-100 dapat memberikan momentum baru bagi harga Bitcoin untuk mencoba lagi menembus MA-200.

Faktor Pendukung Bullish

Beberapa perkembangan positif mendukung sentimen bullish:

Adopsi kripto oleh pemerintah dan institusi, seperti Microstrategy, yang menambah BTC ke dalam portofolio mereka.

Siklus bullish pasca-halving yang sering terjadi, sebagaimana disebutkan oleh Crypto Rover, biasanya dimulai sekitar 150-170 hari setelah halving. Ini memperkuat prediksi bahwa tren bullish mungkin segera terjadi, terutama menjelang bulan Oktober, yang sering disebut “Uptober” di kalangan analis kripto.

Potensi Bull Trap?

Namun, tidak semua analis optimis. 3Xtraders memperingatkan bahwa breakout ini bisa saja menjadi bull trap, yakni kondisi di mana harga tampaknya mengalami breakout bullish, tetapi kemudian berbalik turun tajam.

Jika Bitcoin gagal mempertahankan momentum di atas resistensi utama seperti MA-200 dan justru berbalik arah, ini bisa menjadi tanda bahwa para pembeli akan terjebak.

Skenario bull trap ini bisa terjadi jika breakout tersebut hanya sementara dan momentum bullish tidak cukup kuat. Dalam kasus ini, investor yang membeli pada harga tinggi akan terjebak saat harga kemudian turun kembali.

Kesimpulan

Meskipun ada potensi bullish yang kuat, risiko bull trap juga harus diperhatikan. Trader perlu berhati-hati dan terus memantau apakah Bitcoin mampu mempertahankan harga di atas MA-200 atau justru akan mengalami pembalikan yang tajam menuju tren bearish.(arl)

 

Kategori :