OKU SELATAN - Terdaftar sebagai daerah blankspot, warga Desa Datar, Kecamatan Muatadua, Kabupaten OKU Selatan merasa tertinggal dari perkembangan zaman.
Wilayah tersebut tidak memiliki jaringan telekomunikasi, sehingga akses informasi dan komunikasi, bahkan dengan kerabat, menjadi sangat sulit.
"Zaman sekarang semuanya serba online, sementara di sini tidak ada sinyal sama sekali. Bagaimana kami bisa mengikuti perkembangan zaman?" kata Hen, salah satu warga.
Hen menambahkan bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak ia lahir hingga kini, di usianya yang 32 tahun, dan belum ada perubahan.
BACA JUGA:Pulang Sekolah, Kunjungi Perpustakaan
BACA JUGA:Berkat Terobosan Bupati Enos, Banyak Orang Kaya Baru di Desa Meluai Indah
“Kami sebagai warga OKU Selatan sangat berharap adanya bantuan berupa tower penguat jaringan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan ini,” lanjutnya.
Iwan, warga lain, juga menyampaikan kesulitan serupa. Menurutnya, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan keluarga yang tinggal di luar daerah OKU Selatan.
"Jika ingin menelepon keluarga yang jauh, kami harus mencari sinyal. Yang lebih menyedihkan adalah ketika ada kebutuhan mendesak di malam hari," ungkapnya.
Warga Desa Datar merasa terisolasi dan seolah-olah diabaikan karena kurangnya perhatian terhadap masalah jaringan yang sudah berlangsung puluhan tahun.
BACA JUGA:Masa Jabatan 1.561 Anggota BPD di OKU Timur Diperpanjang
BACA JUGA:Integrasikan Data Antar Instansi, Luncurkan Aplikasi OKU Cinde
"Kami sering merasa malu dengan keluarga di Jawa. Mereka bisa menelepon, tetapi kami tidak bisa menjawab karena tidak ada sinyal jika ponsel disimpan," tambah Iwan.
"Jika Pemerintah Kabupaten mau membantu, sebetulnya mudah, cukup dengan mendirikan satu tower saja karena penduduk di sini tidak terlalu banyak," jelasnya.
Masyarakat OKU Selatan berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi mereka agar masalah sinyal ini segera teratasi dan tidak berlarut-larut. (*)