BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Tubuh untuk Terhindar dari Segala Penyakit
Mereka menjadi punya waktu. Lalu terpikir kejadian puluhan tahun sebelumnya. Saat Orde Baru. Yakni ketika menteri pariwisata (waktu itu) Joop Ave datang ke Medan. Keduanya menemui sang menteri. Bersama tokoh Batak lainnya.
Saat itulah Joop Ave mengucapkan kata-kata yang terus terngiang di pikiran mereka: bangunlah patung Yesus di Toba. Yang tertinggi di dunia. Itulah objek wisata yang akan jadi daya tarik tambahan bagi danau Toba.
Kata-kata Joop Ave itu tenggelam. Lama. Lalu muncul lagi saat mereka sudah pensiun.
Tahun 2018 mereka mendirikan yayasan: Yayasan Jadilah Terang Danau Toba. Sudung jadi ketua pembina di yayasan. Daulat satu-satunya arsitek di yayasan itu. Warga Situmorang menjadi inti dari yayasan itu.
BACA JUGA:Linkin Park Kembali Dengan Co-Vocalist dan Drummer Baru Serta Album 'From Zero'
BACA JUGA:Inilah Resep Rahasia Untuk Membuat Cilok yang Lembut dan Kenyal di OKU Selatan
Sebagai arsitek Daulat tahu apa yang harus dilakukan: membuat perencanaan. Mereka tahu di mana lokasi terbaik: di atas bukit tandus berbatu di kampung halaman.
Posisinya bagus sekali. Ketinggian bukit itu 100 meter dari permukaan air danau Toba.
Kalau patung dibangun di situ langsung bisa seperti Yesus sedang memberkati seluruh danau Toba. Sudah termasuk Pulau Samosir di tengahnya.
Saya berbincang lama dengan Daulat. Kemarin. Saya baru tahu: inilah patung Yesus tertinggi di dunia yang dikerjakan dengan keikhlasan tertinggi pula.
BACA JUGA:Asinan Betawi: Kesegaran Tradisional dalam Setiap Suapan
BACA JUGA:Resep Getuk Lindri: Kreasi Tradisional dengan Cita Rasa Lembut dan Manis
Sudung dan Daulat pun mengadakan pertemuan dengan warga Sibeabea. Rencana itu dipaparkan. Secara lisan. Tidak ada proposal lengkap seperti umumnya proyek besar. Semuanya ada di kepala sang arsitek.
Warga pun setuju. Bukit itu tidak bertuan. Tidak perlu biaya pembebasan. Luasnya 15 hektare.
Jadilah patung Yesus dibangun di situ. Tidak ada warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah.