PDI-Perjuangan adalah pemenang telak Pemilu di Surabaya. Tidak tergoyahkan sampai sekarang. Besar kemungkinannya pasangan Bambang-Arif terpilih.
Berhasil. Jadilah Arif wakil wali kota. Lima tahun.
Lalu maju sebagai cawali. Bersaing dengan calon PDI-Perjuangan: Tri Rismaharini.
Saat itu Jawa Pos lebih memihak Risma. Arif gagal terpilih.
Sejak itu Arif tidak mau lagi di politik. Tapi saya mendorongnya untuk menjadi dirut PT Panca Wira Usaha, sebuah grup perusahaan daerah Pemprov Jatim.
BACA JUGA:Diduga Akibat Tungku Dapur, Satu Rumah Hangus Terbakar
BACA JUGA:Beri Pemahaman Menyeluruh, KUA Buay Rawan Gelar Binwin Mandiri
Sayangnya Perusda harus berurusan dengan politik. Ia tipe orang yang tidak bisa mencampurkan urusan profesionalisme dengan kongkanglingkong politik. Ia hanya satu periode di Perusda. Tidak mau lagi lebih lama.
Di Jawa Pos Arif tergolong generasi pertama yang bergelar sarjana. Sebelum itu siapa saja bisa menjadi wartawan Jawa Pos –asal bisa menulis.
Arif sarjana komunikasi UGM. Lalu mendapatkan gelar S2 dari Unair. Dan kini menjadi doktor di Universitas Brawijaya.
Disertasinya mengenai swasembada gula. Yang menurut pemerintah akan tercapai di tahun 2028 –empat tahun lagi. Itu dicapai lewat restrukturisasi BUMN dan pembentukan ekosistem pergulaan.
BACA JUGA:Ruri Repvblik Alami Kecelakaan Saat Kendarai Moge
BACA JUGA:Jalani Gaya Hidup Sehat, Melly Goeslaw Sukses Turunkan Berat Badan
Promotor Arif adalah Prof Dr Ir Darsono Wisadirana.
Karangan bunga berjajar sangat panjang di kampus sejuta mahasiswa itu.
UB adalah universitas dengan mahasiswa terbanyak di Indonesia: 100.000 orang. Juga pemilik prodi terbanyak.