Faisal Basri

Jumat 06 Sep 2024 - 21:54 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

BACA JUGA:Berharap Segera Bangun Unit Pelayanan Makanan Bergizi

Ia berharap PAN bisa menjadi partai reformasi yang modern. Demokratis. Independen. Gabungan antara kelompok agama dan nasionalis/sekularis.

Ia kecewa. PAN ia nilai lebih tergiur menjadi partai agama. Amin Rais ternyata tidak bisa nyaman berada di tengah-tengah kelompok sekuler.

Faisal mundur dari PAN. Pun tokoh-tokoh sekuler lainnya.

Suatu saat Faisal bergurau: Ia masuk PAN gara-gara didorong Hamid Basyaib. Tapi Hamid sendiri tidak pernah masuk PAN.

BACA JUGA:/RW Bakal Dipasang CCTV

BACA JUGA:Ini Hal Memberatkan Nurul Ghufron Dalam Sidang Etik

Hamid adalah tokoh yang menjadi dalang ide penggabungan antara kekuatan Islam dan sekuler.

Hamid berpendapat PAN tidak bisa besar kalau hanya berkutat di basis Islam. Di situ PAN akan berebut suara dengan partai berbasis Islam lainnya.

Tapi Hamid masih ragu dengan sikap Amin. Ia melihat Amin masih cenderung untuk masuk PPP dan jadi tokoh sentral di partai itu.

"Kami dan PPP saling berebut Amin. Sampai secara fisik. Kami tarik lengan Amin dari tokoh PPP yang menariknya," ujar Hamid tadi malam.

BACA JUGA:Menteri ATR/BPN AHY buka konferensi internasional Tanah Ulayat

BACA JUGA:Masa Sekolah, Kenangan Manis yang Tak Pernah Pudar

Akhirnya Hamid tidak mau masuk PAN. Tapi Hamid diminta agar ''menyerahkan'' lima sahabatnya sesama tokoh sekuler ke PAN. Ia serahkan daftar lima orang itu. Salah satunya Faisal Basri.

Hamid sendiri kemarin tidak ke pemakaman Faisal. "Saya tidak pernah sampai hati ke pemakaman teman baik. Saya tidak bisa melihat teman saya dimasukkan lubang kuburan," katanya.

Hamid pilih penulis artikel kenangan untuk temannya itu. Saya turunkan tulisan Hamid Basyaib tentang Faisal di bawah ini.(Dahlan Iskan)

Kategori :