Ternyata Ini Alasannya Mengapa Daun Talas Tidak Basah Saat Terkena Air

Selasa 03 Sep 2024 - 14:55 WIB
Reporter : ELSYA LAVIOSA
Editor : Eris Munandar

OKU EKSPRES- Jika sahabat oku ekspres memiliki tanaman talas di halaman rumah atau di sekitar lingkungan Anda, mungkin Anda pernah memperhatikan butiran air yang menggelinding di daun talas. Ini sering terjadi saat hujan, di mana daun talas tampak tidak basah dan memiliki sifat "anti air".

Menariknya, banyak ilmuwan material telah meniru kemampuan daun talas ini untuk menciptakan permukaan sintetis yang sangat hidrofobik. 

Para ilmuwan telah mengembangkan metode sederhana dan murah untuk membuat lapisan sintetis dengan sifat anti-basah yang luar biasa.

Lapisan ini dapat mengurangi hambatan pada lambung kapal, digunakan dalam pembuatan jas hujan dan kain anti noda/air, serta meningkatkan proses pemisahan dalam industri pertambangan.

BACA JUGA:Resep Acar Bawang Merah Istimewa Rahasia Keasaman dan Kerenyahan yang Tak Tertandingi

BACA JUGA:Nasi Lemak Nikmat dengan Sambal Pedas dan Pelengkap Sempurna

Alasan daun talas anti air

Daun talas memiliki sifat anti air karena dua alasan utama. Pertama, permukaan daun dilapisi dengan lapisan lilin yang sebagian besar terdiri dari 1-oktakosanol, yang menolak air. Kedua, struktur daun talas memiliki papila kecil yang menonjol. Papila ini menyebabkan tetesan air tidak menempel pada daun dan mengalir dengan mudah.

Papila pada daun talas berfungsi seperti pilar mikro yang menopang tetesan air dan mencegahnya menempel pada daun di bawahnya. Kondisi serupa juga ditemukan pada daun teratai dan beberapa tanaman lainnya. Menurut Scientific American, permukaan daun teratai tidak sepenuhnya halus. Daun teratai memiliki sifat superhidrofobik yang unik, sehingga tetesan air melayang di permukaannya dan menggelinding dengan lembut.

Daun teratai memiliki tekstur berpori seperti spons atau sarang burung pada skala mikrometer. Tekstur ini memungkinkan udara terperangkap dalam rongganya, yang mencegah air menempel pada permukaan daun. Dengan demikian, tetesan air dapat melayang dan menggelinding dengan lembut di atas daun teratai.

Tekstur berpori pada daun teratai mencegah terbentuknya kondensasi dan memungkinkan angin menggerakkan tetesan air di permukaannya. Proses ini membantu menyapu partikel kotoran dari daun.

BACA JUGA:Cara Merawat Tanaman Pandan agar Daun Tumbuh Lebat

BACA JUGA:Jembatan Penghubung di Desa Sungai Lebung Nyaris Ambruk

Daun talas, meskipun memiliki beberapa khasiat kesehatan, tidak dianjurkan untuk dimakan mentah karena kandungan oksalatnya yang tinggi. Oksalat ini dapat bersifat toksik dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi dalam keadaan mentah. 

Daun talas muda mengandung lebih banyak oksalat dibandingkan daun yang lebih tua. Untuk menghilangkan oksalat berbahaya, Anda harus memasak daun talas hingga lunak. Alternatifnya, rendam daun talas dalam air selama minimal 30 menit hingga semalaman untuk mengurangi kadar oksalat. 

Kategori :