BATURAJA – Kawasan objek wisata Goa Putri di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akan segera memiliki sebuah landmark baru dengan peresmian Museum Peradaban Goa Harimau.
Kawasan ini, yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional, menjadi sorotan setelah penemuan puluhan kerangka manusia prasejarah oleh arkeolog.
Pada Jumat, 30 Agustus 2024, Direktur Museum Kebudayaan, Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, bersama Kepala Balai Arkeologi Nasional Wilayah VI, Kristianto, melakukan kunjungan ke kawasan tersebut.
Mereka mengunjungi Goa Harimau, Museum Sipahit Lidah, serta melihat kemajuan pembangunan Museum Peradaban Goa Harimau.
BACA JUGA:Satgas Karhutla Berjibaku Padamkan Api di Desa Purnajaya Ogan Ilir
Kepala Disparbud OKU, Alfarizi, menyatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi potensi wisata dan cagar budaya di kawasan Goa Putri.
Ia juga menambahkan bahwa kawasan ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan potensi wisata yang besar.
Museum Peradaban Goa Harimau, yang sedang dibangun dengan dana sebesar Rp 36 miliar dari Kemendikbudristek, diharapkan menjadi tempat edukasi yang penting bagi pelajar dan mahasiswa serta pusat penelitian purbakala terbesar kedua di Indonesia setelah Museum Sangiran di Jawa Tengah.
Museum ini akan memiliki ruang pamer yang megah, penyimpanan kerangka manusia prasejarah, serta berbagai maket dan deskripsi tentang perkembangan peradaban manusia.
BACA JUGA:Pasutri Pulang dari Kebun Meregang Nyawa di Jalan Khusus Batu Bara
BACA JUGA:Pemalak di OKU Timur Ditemukan Tewas di Perkebunan Sawit
Peresmian museum ini masih menunggu waktu dan informasi lebih lanjut dari Kemendikbudristek. Setelah diresmikan, akan ada penunjukan pengelola yang akan bertanggung jawab atas pengelolaan museum tersebut.
Alfarizi mengungkapkan keyakinannya bahwa Museum Peradaban Goa Harimau akan menjadi destinasi wisata unggulan di OKU, menarik minat pengunjung dari berbagai daerah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor pariwisata dan edukasi di daerah tersebut. (*)