JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa Indonesia telah menyiapkan vaksin Mpox atau cacar monyet untuk menghadapi potensi kedaruratan kesehatan masyarakat.
Indonesia telah menerima 1.000 dosis vaksin Mpox, yang terdiri dari dua jenis: MVABN buatan Denmark dan LC16 buatan Jepang. Vaksin ini siap didistribusikan, bersama dengan obat-obatan untuk menangani kasus cacar monyet yang juga sudah tiba di Indonesia.
Menkes Budi menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran penyakit ini, termasuk memperketat pintu masuk negara dan melakukan skrining ketat bagi pelaku perjalanan dari luar negeri.
BACA JUGA:Jasad Perempuan Berkaos Olahraga Ditemukan di Kuburan Tionghoa
BACA JUGA:Kementerian ATR/BPN Dorong STPN Bertransformasi Jadi Politeknik
Surveilans diperkuat dengan mengaktifkan kembali SATUSEHAT Health Pass, yang memantau perjalanan dari negara-negara yang memiliki risiko tinggi penyebaran cacar monyet.
Setiap pelaku perjalanan yang menunjukkan gejala seperti demam dan ruam akan langsung menjalani tes PCR, yang hasilnya bisa diketahui dalam 30-40 menit. Jika hasil tes menunjukkan positif Mpox, pasien akan segera dikarantina.
BACA JUGA:1 Oktober 2024, Pembatasan Subsidi BBM Pertalite Mulai Diberlakukan
BACA JUGA:ATR/BPN dan MA Jalin Kerja Sama untuk Perkuat Kapasitas Hakim
Selain vaksin, pemerintah juga telah menyiapkan obat-obatan untuk pasien Mpox. Kepala BPOM Taruna Ikrar telah membuka akses untuk tiga jenis obat Mpox, yaitu Tecovirimat, Cidofovir, dan Bryn Cidofovir, yang berasal dari Amerika, India, dan Inggris.
Obat-obatan tersebut, termasuk Tecovirimat yang paling banyak digunakan, telah tersedia di Indonesia.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah Indonesia memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi penyebaran cacar monyet dan melindungi kesehatan masyarakat secara lebih efektif. (*)