OKU EKSPRES - Bolu cupu, makanan khas Kayuagung yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu, gula pasir, dan telur, semakin dikenal dan dicintai oleh berbagai kalangan.
Nyimas Kalung, seorang pengusaha bolu cupu, telah memproduksi kue ini selama lebih dari 30 tahun, hingga mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.
"Alhamdulillah, usaha saya masih bertahan sampai sekarang," ujarnya.
Bolu cupu buatannya diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pejabat hingga orang biasa.
BACA JUGA:Klaim Didukung Golkar, M Hidayat Tinggal Tunggu PDIP untuk Calonkan Diri Maju Pilwako Palembang
BACA JUGA:Rayakan HUT RI ke-79 Warga Heboh Melihat Rumah Terbakar
Meskipun sudah memiliki karyawan, Nyimas, yang akrab disapa Nok Nyimas, masih sering turun tangan langsung dalam proses pembuatan bolu cupu.
Kue tradisional ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan sering disajikan bersama kue lainnya untuk menyambut tamu-tamu penting.
Rasanya yang manis, dengan taburan gula di atasnya, menciptakan tekstur yang renyah.
Nyimas tidak menggunakan bahan pengawet dalam pembuatan bolu cupu, sehingga rasa manis, lembut, dan renyahnya murni berasal dari adonan yang telah dicetak dan dipanggang.
BACA JUGA:Indonesia Nusantara
BACA JUGA:Rahmad Hidayat Resmi Jabat Ketua KPU OKU, Ini Target Utamanya
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, Ahmadin Ilyas, menjelaskan bahwa bolu cupu ini mudah ditemukan saat berkunjung ke Kayuagung.
Bahkan, pada Mei 2023, kue ini telah mendapatkan Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan HAM.
Mari kita terus melestarikan budaya dan makanan yang menjadi warisan Kabupaten OKI, seperti bolu cupu di Kayuagung, agar tidak pudar oleh perubahan zaman. (*)