Oleh: Dahlan Iskan
Sejarah telah dibuat: Jokowi adalah presiden yang berhasil memindahkan ibu kota Indonesia. Ke Kaltim. Ke IKN --Ibu Kota Nusantara.
Anda tidak perlu minta rincian IKN itu ibu kota Indonesia atau ibu kota Nusantara. Saya sulit memikirkannya.
Apakah kelak nama kota yang baru itu bernama Nusantara? Sehingga ibu kota Indonesia adalah Nusantara?
Siapa yang bisa menjawab?
Sejak lama memang ada rumor berbau klenik: nama Indonesia itu kurang hoki. Ada huruf '’n'’ di tengahnya. Perlu ganti nama --seperti bayi yang sakit berkepanjangan.
BACA JUGA:Rahmad Hidayat Resmi Jabat Ketua KPU OKU, Ini Target Utamanya
BACA JUGA:Puluhan Ribu Penonton Saksikan Panjat Pinang HUT RI 79 Plus
Ada yang usul nama baru: Asia Raya. Lebih gagah. Kesannya juga lebih besar. Lebih raya. Mumpung nama Asia Raya belum dipatenkan oleh siapa saja.
Tapi, yang banyak, minta di ganti dengan Nusantara. Atau Nuswantara. Lho kok ada ”n” lagi di tengahnya?
Beda. ”N” di tengah Nusantara sudah dibentengi oleh huruf ’’N” di depannya. Pakai ”N” besar pula.
Jangan-jangan memang ada maksud agar pelan-pelan nama Indonesia diganti Nusantara. Caranya perlahan. Bertahap. Kata Nusantara dipopulerkan dulu. Dipakai sebagai nama ibu kota dulu. Setelah terbiasa maka untuk Indonesia berganti ke nama Nusantara tidak mengagetkan lagi.
Anda sudah tahu: India juga berwacana ganti nama. Menjadi Bharat. Sekaligus akan resmi menjadi negara agama: Hindu. Dukungan internal untuk ganti nama itu sangat kuat. Pakai emosi agama.
BACA JUGA:Bawaslu Palembang Ungkap Titik Rawan Pemilu 2024
BACA JUGA:Berita Duka: Kepala DPPA Muba Endang Dwi Hastuti Berpulang