LabKesmas Baturaja Perkuat Peran Kesehatan Masyarakat OKU Lewat Forum Publik Transparan

LabKesmas Baturaja perkuat peran kesehatan masyarakat OKU lewat forum publik transparan. -Eris/OKES-
BATURAJA, OKU EKSPRES.COM - Upaya meningkatkan kualitas layanan laboratorium kesehatan terus dilakukan Loka Laboratorium Kesehatan Masyarakat (LabKesmas) Baturaja.
Salah satunya dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui forum komunikasi publik yang digelar secara transparan dan partisipatif, Jumat (22/8/2025).
Kepala Loka LabKemas Baturaja, Anif Budiyanto, didampingi anggota tim kerja program layanan Dwi Fitrianing Tyas, hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut.
Forum ini menjadi wadah dialog terbuka mengenai peran, fungsi, hingga layanan yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Kejari OKU Selatan Dampingi Puskesmas Buay Pemaca Beri PMT
BACA JUGA:Cegah Napza dan Pornografi, Puskesmas Buay Pemaca Adakan Penyuluhan di SMPN 2
Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Febrianto, dalam kesempatan itu mempertanyakan peran LabKesmas Baturaja sekaligus prosedur layanan yang berlaku.
Menanggapi hal itu, Anif menjelaskan bahwa laboratorium kesehatan masyarakat saat ini lebih menitikberatkan pada upaya kesehatan preventif dan promotif.
“LabKemas berperan saling melengkapi layanan kesehatan di Kabupaten OKU. Misalnya, pemeriksaan yang belum bisa dilakukan di rumah sakit daerah maupun puskesmas, dapat kami lakukan di LabKesmas Baturaja,” jelas Anif.
Saat ini, LabKemas Baturaja tengah fokus pada pemeriksaan penyakit malaria, dengan dukungan pengalaman lapangan yang telah dilakukan sebelumnya.
BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Jemput Bola, Layani Kesehatan Warga Desa Pendagan
BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Gelar Pemeriksaan Gratis untuk Lansia
Laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan modern, termasuk teknologi canggih untuk pemeriksaan sampel darah.
Selain malaria, LabKemas juga berperan penting dalam pengujian sampel penyakit menular dari vektor, reservoir, zoonosis, hingga penanganan kejadian luar biasa (KLB).