BATURAJA- Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten OKU mengeluarkan imbauan musim kemarau yang dimulai pada akhir Juli dan mencapai puncaknya di bulan Agustus.
Kalaksa BPBD OKU Yanuar melalui Manager Pusat Data dan Informasi Operasi BPBD OKU, Gunalfi mengatakan, tahun ini terdapat prediksi perubahan dinamika atmosfer yang signifikan.
"Berdasarkan pantauan dan prediksi dinamika atmosfer global, diperkirakan pada akhir Agustus hingga Oktober akan terjadi fenomena La Niña lemah," terang Gunalfi.
La Nina merupakan fenomena alam yang menyebabkan peningkatan curah hujan di berbagai wilayah.
BACA JUGA:Ruswani, Ditemukan Tewas Usai Ditabrak Kereta Api Babaranjang
BACA JUGA:Pipa Pipih
Meskipun biasanya terjadi pada musim hujan, La Niña lemah yang diperkirakan terjadi ini akan mempengaruhi musim kemarau di Sumsel.
" Alhasil, musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih pendek dan tidak sekering tahun sebelumnya," tambhanya.
Dia mengatakan, BMKG telah memantau perubahan ini dan memberikan prediksi bahwa curah hujan akan meningkat pada akhir musim kemarau.
Meskipun curah hujan diperkirakan meningkat, kewaspadaan terhadap kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) tetap harus dijaga.
BACA JUGA:Ini Penyebab Motor Matic Sering Berkurang
BACA JUGA:Acer Luncurkan Aspire Spin 14, Bisa Jadi Laptop dan Tablet
Satgas Karhutla Kabupaten OKU telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan hutan yang dapat memicu karhutla.
Pembakaran lahan selama musim kemarau bisa menyebabkan bencana kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Penghematan air juga menjadi fokus utama selama musim kemarau ini. Masyarakat diminta untuk menggunakan air dengan bijak mengingat sumber air akan berkurang.