Southgate mengakui Swiss adalah tim yang sangat bagus, sulit untuk ditekan dan dilawan, pergerakan mereka sangat bagus.
“Untuk bisa bangkit dari ketertinggalan dan menunjukkan karakter serta ketahanan seperti yang kami tunjukkan adalah sebuah atribut yang luar biasa," imbuhnya.
BACA JUGA:Kandangkan 45 Kendaraan Over Kapasitas Muatan
BACA JUGA:Kades Mengeluh Adanya Kenaikan Pembayaran PBB
Pelatih berusia 53 tahun ini juga menyebutkan bahwa skuadnya kini lebih banyak diisi oleh pemain yang mampu mengambil penalti saat dibutuhkan.
"Kami telah menjalani proses yang baik dan sekarang kami telah menang tiga kali. Kami disalahkan karena kekalahan kami di final Euro 2020. Kini, kami memiliki lebih banyak pengambil penalti reguler dalam skuad ini dan lebih banyak pilihan penendang saat adu penalti," urai Southgate.
Sementara Pelatih Timnas Swiss, Murat Yakin, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya gagal mengalahkan Inggris meski telah berusaha keras. Murat Yakin turut merasakan kesedihan para pemainnya.
"Ini sangat menyakitkan. Kami telah berjuang keras dan menciptakan banyak peluang. Saya merasa sedih untuk para pemain dan negara ini (Swiss)," ujar Murat Yakin dalam wawancaranya dengan situs resmi UEFA.
BACA JUGA:Ningkuk'an Jadi Ajang Cari Jodoh
BACA JUGA:Pencuri Sikat Emas dan Uang Tunai Berujung Bui
Yakin menambahkan bahwa tim yang dipimpin oleh Granit Xhaka memiliki lebih banyak peluang dibandingkan Inggris selama pertandingan tersebut.
Menurutnya, Swiss tidak pantas tersingkir dari perempat final Euro 2024.
"Inggris tidak memiliki banyak peluang, sementara kami berhasil menciptakan beberapa peluang sendiri," kata pelatih berusia 49 tahun itu.
"Kami tidak pantas untuk pulang, tetapi kami bisa sangat bangga. Inggris juga tidak pantas kalah, namun dalam pertandingan seperti ini, seseorang harus kalah," pungkasnya. (*)
BACA JUGA:Motor Matic Jambrong Terbakar, Pemilik Kabur
BACA JUGA:Kerahkan 30 Petugas Kebersihan Bersihkan Pasar Saka Selabung