KAYUAGUNG - Dinas Perdagangan Kabupaten OKI baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pangkalan LPG 3 kg di Kecamatan Kayuagung, Sirah Pulau Padang, dan Mesuji.
Hasilnya, terungkap bahwa masyarakat mengalami kekurangan pasokan gas tersebut.
Alamsyah, Kepala Dinas Perdagangan OKI, menyampaikan bahwa distribusi gas yang dilakukan oleh Pertamina masih menggunakan kuota lama, sementara permintaan dari masyarakat terus meningkat.
“Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan seperti yang terjadi belakangan ini,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan OKI, Alamsyah.
BACA JUGA:Tekankan Mobil Operasional Desa untuk Kepentingan Masyarakat
BACA JUGA:Lakukan Patroli ke Rumah Warga di Desa-Desa, Ajak Warga Jaga Kamtibmas
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya berencana mengirim surat kepada Pertamina untuk menambah kuota gas melon di wilayah OKI sebesar 30 persen.
“Dengan langkah ini diharapkan kelangkaan gas di lapangan dapat diminimalisir,” imbuhnya.
Rata-rata satu tabung LPG 3 kg dapat digunakan selama 2-4 hari. Rahman, seorang warga dari Desa Bungin Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon untuk keperluan memasak.
Di wilayahnya, stok gas sangat langka bahkan jika ada dijual dengan harga yang jauh di atas harga normal.
BACA JUGA:Jalan Lintas Jadi Tempat Pembuangan Sampah Liar
BACA JUGA:Harga Sembako Stabil, Pemerintah Rutin Lakukan Pemantauan
Rahman juga menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap pangkalan-pangkalan gas.
Mengingat adanya potensi oknum yang tidak bertanggung jawab menjual gas dengan harga yang tidak wajar, menyebabkan terjadinya kelangkaan ini. (*)
BACA JUGA:Cara Sederhana Membuat Mochi Hanya dengan 4 Bahan